Kisah yang Tercecer
Karya: HILDEGARDIS Y. PANDUR
Sekedar mengisahkan kembali kisah yang pernah terjalin. Ini pertemuan pertama setelah malam itu engkau memutuskan untuk melanjutkan apa yang menjadi pilihan...
Puisi-puisi Albertus Dino
KINI KAU BERUBAH
Hai, sahabat
aku telah kembali
Ingin hidup bersamamu lagi
Membuka lembaran lama
Yang telah kita lalu bersama
Kamu tahu, Di sana…..
aku selalu membayangmu
Saat nafasmu menghidupkanku
Kini aku kembali
Ingin...
Puisi-puisi Erwin Teso
Sabda
Sabda adalah kejenuhan
Hukum adalah kenikmatan
Yang terkulai ke kanan
Sebab kiri sudah tak bertangan
Saat tirai tersingkap
Pasrah tlah ditancap
Lenyap mata yang luka ratap
tinggal bening penuh harap
Jubah telah...
Puisi-puisi Febri Nagut
Sang Pengembara
Sejak pertama keduanya bertemu
Ia, lautan kehidupan membanjiri badan
Mengelinding mencari lubuk hati
Bergulat dengan kehidupan dalam jangka tak biasa
Berjalanlah ia kesemua arah
Dengan mengeja mata
Mengeja telinga
Dan,...
Starbucks
Oleh:Â DONI KOLI
03.00 am
Waktu penghabisanku hampir tiba. Tinggal sejumput jejak lagi dan aku akan sampai pada babak tertinggi pencarianku selama ini.
Aku hanya perlu menuntaskan misi...
Momen Kembali
Karya:Â NASARIUS FIDIN
selepas waktu usai setahun
aku merayakan momen kembali
masuk ke rahim keaslian seni budaya
guna menjunjung nilai-nilai budaya Manggarai
momen kembali, ruang kembali
waktu di mana anak rantau...
Puisi-Puisi Pipo Sudarlin
SANG Â DEWA
Ketika langkah kami enggan lagi menjalar
ketika hati kami mendampar noda
ketika bibir kami tak lagi menari dengan baik
dan ketika mata kami tak lagi memadu...
Azelia
Karya:Â ARCHIE GILLMORE SAHADOEN
Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup. Pengalaman semacam itu bak...
Kembalikan Tanah Kami
Karya: THOMY B. HENOZ
Senja itu, saya bersama teman-teman menghabiskan waktu di pantai. Â Berbaring di pasir sembari menikmati senja yang perlahan ditelan kelam.
Pantai ini adalah...
Menanti Pemimpin Baru
Oleh:Â NASARIUS FIDIN
Wajah rakyat nampak garang
Segarang halilintar menyambar awang
Menyerang nyilang laksana kutilang
Melihat para pejabat bertingkah kacang nan gemilang
Rakyatku gamang
Rakyatku malang
Sampai nyawa melayang
Karena di anggap layang-layang
Para...
Di Situ, Saya Kadang Merasa “Sebek”
Lanjutan dari cerpen Menanti Senja Berlalu
Oleh:Â NANA LALONG
Gongger di jelang senja yang ke sekian bagi sepasang kekasih yang selalu saja datang jelang senja pada jembatan...
Wajah Maaf Sang Ibu dan Ayah
Karya: NASARIUS FIDIN
kutermenung di bawah payung duka
mengenai kepergianmu
tak secuil senyum dari bibir manismu
tak seuntai pesan buat ibu, ayah, saudara, sahabatmu…
menyisakan pilu menggumpal di kalbu
aku...
Menanti Senja Berlalu
Karya: Nana Lalong
Bagaimana mungkin kau membiarkan aku menunggu selama ini? Gadis itu menyatakan kecemasanya dengan jujur. Seringkali ia mengatakannya sambil memandang ke cermin.
Ada kemudian...