Pengembangan konservasi dan pariwisata juga harus menjamin keikutsertaan aktif serta distribusi keadilan bagi warga di dalam dan sekitar kawasan. Harapannya, mata pencaharian mereka tidak dicaplok oleh kepentingan elit bisnis dan politik.
Seharusnya polisi bisa bertindak lebih bermartabat dari sekadar mendaur ulang cara kekerasan. Pelaku wisata dan warga bukan musuh, apalagi mereka hanya ingin menuntut haknya. Menabur benih kekerasan hanya akan menuai konflik berkepanjangan.
Jika pemerintah memang punya maksud serius untuk konservasi dengan membatasi kunjungan wisata [mass tourism], tetap ada jalan lain, misalnya mengatur lalu lintas wisata secara terjadwal. Kebijakan-kebijakan seperti ini seharusnya tertuang dalam Integrated Tourism Master Plan [ITMP]. Sayangnya, ambisi mengambil untung menutup mata pemerintah dalam pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab pada aspek sosial, ekonomi, dan ekologi.
Persoalan Bowosie sebetulnya bukan saja soal konsep pariwisata yang pro-kapitalis, tetapi yang lebih parah ialah bagaimana agenda bisnis orang-orang kuat yang meng-capture kekuasaan. Ketakutan akan ada agenda diskriminasi terhadap hak-hak masyarakat lokal begitu kuat, karena di atas tanah leluhur masyarakat, negara “menggadaikan” hak-hak masyarakat untuk kepentingan korporasi.
Oleh: Gregorius Afioma, calon imam CICM asal Reo, Manggarai, sedang studi di Filipina
Kasus pertambangan di Manggarai semakin ramai dan intens dibicarakan beberapa tahun terakhir....
Oleh: Alfred Tuname, kolumnis Floresa, pemerhati isu-isu sosial politik
Tahun 1926, dalam salah satu tulisannya, Bung Karno menjelaskan tentang nasionalis sejati, yang ia sebut sebagai...
Setiap generasi memiliki tantangan sendiri. Hanya kalau mereka berhasil merumuskan sendiri tantangan itu dan menjawabnya dalam gerakan nyata, mereka membuat sejarah, dan tidak berlalu...
Oleh: Alfred Tuname, kolumnis Floresa, pemerhati isu sosial dan politik
Politik adalah soal kemanusiaan. Politik tidak hanya berkisar seputar kekuasaan. Ketika politik bersangkutan dengan kekuasaan,...
Oleh: Boni Hargens, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia
Dalam debat capres dan cawapres ronde awal (8/6/2014), kelihatan karakter kepemimpinan dua kubu. Prabowo-Hatta banyak berbicara pembenahan sistem,...
Oleh: B HERRY PRIYONO
Musim gempita membandingkan dua calon presiden dan wakil presiden hampir usai. Negeri ini akan segera memasuki pucuk waktu. Kita hendak berdiri beberapa...