Persoalan Bowosie sebetulnya bukan saja soal konsep pariwisata yang pro-kapitalis, tetapi yang lebih parah ialah bagaimana agenda bisnis orang-orang kuat yang meng-capture kekuasaan. Ketakutan akan ada agenda diskriminasi terhadap hak-hak masyarakat lokal begitu kuat, karena di atas tanah leluhur masyarakat, negara “menggadaikan” hak-hak masyarakat untuk kepentingan korporasi.
"Membaca kasus Racang Buka, kita dapat menarik benang merah antara dominasi negara neoliberal dan penghancuran ruang hidup warga. Maraknya investasi sektor privat menunjukkan bahwa negara tidak lagi menjadi wadah penjamin kesejahteraan, tetapi malah menjadi racun bagi hidup warganya."
Yosef Sampurna Nggarang berpandangan bahwa Badan Pelaksana Otoritatif Labuan Bajo Flores (BPO)-LBF lebih memberi kesan menjadi bagian dari oligarki yang ingin mengusai bisnis pariwisata di Labuan Bajo, dibanding berjuang agar mayoritas warga, terutama warga lokal bisa hidup dari pariwisata yang sudah mendunia itu dan kini dilabeli pariwisata super premium.
Kami mencatat setidaknya empat klaim pemerintah yang perlu diluruskan karena mengabaikan fakta. Keempatnya, adalah terkait penyangkalan akan keberadaan resort wisata di Loh Buaya, soal dialog dengan warga Kampung Komodo, penyangkalan perubahan zonasi untuk bisnis wisata di TNK serta ketidakterbukaan informasi soal konsesi bisnis perusahaan-perusahaan swasta.
Oleh: Usman Hamid, aktivis mahasiswa pada 1998 dan pendiri Public Virtue Foundation dan Change.org Indonesia. Saat ini adalah kandidat M. Phil di Departemen Perubahan...
Oleh: Alfred Tuname, kolumnis Floresa, pemerhati isu sosial dan politik
Seorang ibu muda, dengan senyum membuka jendela di pagi hari. Ia menikmati udara yang segar dan langit...
Oleh: Alfred Tuname, kolumnis Floresa, pemerhati isu sosial dan politik
Lebih dari 5 tahun lalu, Jusuf Merukh, salah satu pemilik perusahan tambang asal Rote, melontarkan pernyataan...
Oleh: Pastor Peter C Aman OFM
Pemilihan anggota legislatif (Pileg), yang menandai aktivitas masyarakat setahun ini, berakhir dengan hiruk-pikuk dan keriuhan baru. Harapan bahwa Pileg...
Oleh Gerry Van Klinklen
Situasi Jakarta 1998 memang buruk, tetapi tangan Prabowo sepertinya lebih berdarah di Timor Leste
Seperti semua orang tahu, satu dari kandidat kuat...