Persoalan Bowosie sebetulnya bukan saja soal konsep pariwisata yang pro-kapitalis, tetapi yang lebih parah ialah bagaimana agenda bisnis orang-orang kuat yang meng-capture kekuasaan. Ketakutan akan ada agenda diskriminasi terhadap hak-hak masyarakat lokal begitu kuat, karena di atas tanah leluhur masyarakat, negara “menggadaikan” hak-hak masyarakat untuk kepentingan korporasi.
"Membaca kasus Racang Buka, kita dapat menarik benang merah antara dominasi negara neoliberal dan penghancuran ruang hidup warga. Maraknya investasi sektor privat menunjukkan bahwa negara tidak lagi menjadi wadah penjamin kesejahteraan, tetapi malah menjadi racun bagi hidup warganya."
Yosef Sampurna Nggarang berpandangan bahwa Badan Pelaksana Otoritatif Labuan Bajo Flores (BPO)-LBF lebih memberi kesan menjadi bagian dari oligarki yang ingin mengusai bisnis pariwisata di Labuan Bajo, dibanding berjuang agar mayoritas warga, terutama warga lokal bisa hidup dari pariwisata yang sudah mendunia itu dan kini dilabeli pariwisata super premium.
Kami mencatat setidaknya empat klaim pemerintah yang perlu diluruskan karena mengabaikan fakta. Keempatnya, adalah terkait penyangkalan akan keberadaan resort wisata di Loh Buaya, soal dialog dengan warga Kampung Komodo, penyangkalan perubahan zonasi untuk bisnis wisata di TNK serta ketidakterbukaan informasi soal konsesi bisnis perusahaan-perusahaan swasta.
Floresa.co - Dalam rangka persiapan KTT G-20, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) hendak membangun...
Oleh: AGUSTINUS RAHMANTO, ASN Dinas Pendidikan Manggarai Timur, sedang studi Master of Education di Flinders University, Australia
Tahun lalu saat kuliah semester pertama, saya mengambil...
Oleh: KRISTIANUS ANTONIUS SAPUTRA, Mahasiswa Fakultas Hukum Unika Atma Jaya Jakarta
Tulisan Alfred Tuname, “Korelasionisme Politik Diaspora dan Pabrik Semen di Matim” di media Sorot...
Oleh: HENDRIK MASUR, berasal dari Manggarai, mengajar di Jakarta Nanyang School, BSD, Tangerang
Sejak kemunculannya, fokus mitigasi resiko pandemi COVID-19 dari pusat sampai tingkat desa...
OLEH: VENANSIUS HARYANTO, Peneliti pada Lembaga Sunspirit for Justice and Peace Labuan Bajo
Di tengah krisis global akibat pandemi COVID-19, masyarakat di Kampung Luwuk dan...
OLEH: Made Supriatma, peneliti dan jurnalis lepas dan Venan Suharyanto, peneliti pada Sunspirit for Justice and Peace, Labuan Bajo
“Kalau tanah ini saya serahkan kepada...