Tinggal sendirian di sebuah gubuk kecil, Maria Goreti Lanu, perempuan 54 tahun di Ruteng, Kabupaten Manggarai berusaha bertahan hidup dengan berjualan kue. Sambil terus berjuang, ia berharap bisa mendapat bantuan hunian yang layak
Warga penolak proyek geothermal menilai, pertemuan tersebut sudah melangkahi kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya di mana pemerintah dan perusahaan telah menyampaikan akan membatalkan pembangunan di well pad B tersebut.
“Saya hanya memberi masukan, bahwa kegiatan seperti ini penting dilakukan di setiap kampung adat, sebab kehadiran kami di sini bukan berarti mewakili warga adat di kampung adat kami,"
Biasanya, saat tidak bisa mengolah lahan, suami dari Magdalena Lanus (26) ini bekerja sebagai tukang ojek. Namun sejak sepekan terakhir, sepeda motor butut miliknya hanya diparkir di samping rumah karena ia terpapar virus corona.
Seperti ‘desing peluru tak bertuan,’ penggalan bait dalam senandung ‘Sunset di Tanah Anarki’ karya Supermen Is Dead, begitulah kira-kira rencana pembangunan pariwisata di Hutan Bowosie serta kebun dan tanah rumah warga. Tanpa pemberitahuan, tanpa sosialisasi. Tiba-tiba muncul begitu saja. Menghujam hati. Menguras waktu, tenaga dan emosi warga. Hari-hari pun menjadi tak benderang.
Maria, Agnes, Aldina dan ratusan warga Mesi lainnya, kini boleh bernapas legah. Mereka tidak lagi berjalan kaki, melewati jalan sempit dan curam, menuju mata air Wae Sior dan Wae Sele. Sumber air sudah dekat dengan rumah mereka.
Jalan kaki, lalu menyeberangi sungai sambil membawa berbagai perlengkapan untuk ujian menjadi jalan satu-satunya bagi murid di Manggarai Timur untuk bisa mengikuti ujian berbasis digital.
Beternak babi menjadi salah satu pilihan petani di Flores untuk bisa mendapat penghasilan tambahan, demi menyekolahkan anak. Belum terkendalinya virus jenis African Swene Fever (ASF) yang menyerang babi membuat kuliah anak-anak mereka menjadi terancam.
Rhamdani menjadi salah satu dari lima guru di Indonesia yang mendapat Apresiasi Kategori Guru SMP Inspiratif tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud RI
“Get your hands dirty” metafor tangan kotor tak selamanya bermakna buruk. Mengotori tangan, merupakan cara terbaik untuk hidup – tumbuh dan berguna. Di situlah...