“Kami dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari pihak manapun, dalam menyepakati komitmen pemberhentian semua pelayanan jasa pariwiata di Kabupaten Manggarai Barat yang akan dimulai pada tanggal 1 Agustus sampai 31 Agustus 2022,” demikian ditegaskan pelau wisata.
Skema ini mengancam keutuhan Taman Nasional Komodo sebagai rumah perlindungan aman bagi satwa langka Komodo dari ancaman kepunahan akibat perubahan iklim dan dari desakan aktivitas eksploitatif manusia. Dengan skema itu pula, telah terjadi perubahan drastis paradigma pembangunan pariwisata dari ‘community based-tourism’ menjadi ‘corporate-driven tourism’.
Pelaku wisata menduga bahwa salah satu alasan di balik kenaiktan tarif ini ialah karena laporan pihak BPOLBF yang mengklaim telah menyediakan 50-an destinasi alternatif di Labuan Bajo. Direktur BPOLF, Shana Fatina diduga memiliki peran dan berkepentingan di balik kebijakan kontroversi ini.
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor, Irman Firmansyah memantik keributan dalam ruangan setelah mengajak siapapun untuk berdebat, dengan catatan lawannya tersebut ialah seorang akademisi. “Kalau ada yang mau berdebat akademik, saya ‘open’, tapi sesama akademisi. Kalau yang tidak juga nanti akan habis waktu,” ujarnya.
Floresa.co - Pemasaran kopi, salah satu komoditi unggulan di Manggarai Raya, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini sudah menembus pasar di sejumlah negara, dengan harga...
Borong, Floresa.co - Maksimus Ngkeros, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos Nakertrans) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), akhir-akhir ini jarang masuk kantor di...
Oleh: YORNES PANGGUR OFM
Menjelang Pilkada Manggarai dan Manggarai Barat pada Desember mendatang, perhatian kita tertuju kepada para calon/paket kepala daerah. Banyak pihak antusias mengupas...
Floresa.co - Lonely Planet, memasukan Pulau Flores sebagai satu dari 10 destinasi wisata di dunia yang layak dikunjungi wisatawan pada tahun 2015.
Situs rujukan para pelancong...