Pelaku Wisata Kepung Hotel Local Collection, Tuntut Pembatalan Launching Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo

Aksi massa ini adalah bagian dari rangkaian agenda penolakan kenaikan tarif masuk TN Komodo dengan sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA yang secara resmi diluncurkan 29 Juli dan akan berlaku mulai 1 Agustus 2022.

Floresa.co – Ratusan aktivis dan pelaku wisata yang tergabung dalam berbagai asosiasi memadati area jalan di depan Hotel Local Collection Labuan Bajo, 29 Juli 2022.

Aksi massa ini adalah bagian dari rangkaian agenda penolakan kenaikan tarif masuk TN Komodo dengan sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA yang secara resmi diluncurkan 29 Juli dan akan berlaku mulai 1 Agustus 2022.

Aksi mulai memanas ketika Ketua Formapp Mabar, Rafael Todowela menyampaikan kepada massa bahwa PT Flobamor tidka memperkenankan elemen masyarakat sipil dan asosiasi wisata masuk dalam hotel Local Collection. Padahal menurut Rafael, mereka sudah mendapatkan surat undangan resmi dari PT Flobamor sehari sebelumnya.

“Formapp dan teman-teman asosiasi wisata tidak diperkenankan masuk oleh PT Flobamor,” ujar Rafael yang disambut teriakan massa aksi.

Pelaku wisata lain juga angkat bicara soal undangan PT Flobamor.

“Apa alasan kami tidak diizinkan masuk? Bapak-bapak tau tidak, kami diundang. Kami ingin masuk, ingin bertemu dengan pemerintah kami, gubernur kami,” ujar seorang pelaku wisata melalui mikrofon di hadapan puluhan polisi, Satuan Pol PP dan Brimob yang sigap sambil memegang senjata.

Selang beberapa saat, Rafael Todowela dan beberapa pimpinan asosiasi diizinkan masuk, tetapi hanya sampai di depan pintu lobby hotel.

“Laiskodat engkau datang jauh-jauh dari Kupang datang ke Labuan Bajo. Hari ini kau tidak menganggap kami sebagai rakyatmu,” teriak Rafael di depan pintu hotel.

BACA: Tolak Kenaikan Harga Tiket dan Monopoli Bisnis di TN Komodo, Ini Pernyataan Warga

Demonstran lainnya juga mempersoalkan sikap pihak hotel Local Collection yang memfasilitasi acara launching tersebut.

“Siapa pemilik hotel ini, setan kau. Kau ada di sini karena Komodo,” ujar seorang demonstran.

Sementara itu, di dalam ruang pertemuan, Ketua DPC ASTINDO Mabar Ignas Suradin secara tegas menyatakan penolakan terhadap launching kebijakan kenaikan tiket masuk kawasan TN Komodo.

Menurut dia, kehadiran PT Flobamor di Labuan Bajo adalah bentuk monopoli bisnis yang merugikan pelaku wisata dan masyarakat lokal.

“Saya mau kasi tahu bahwa seluruh teman-teman sepakat untuk tidak bekerjasama dengan PT Flobamor, karena dia memonopoli bisnis, mau menang sendiri, ingin makan sendiri, dan tidak puas dengan kekayaannya sekarang,” ungkapnya.

BACA: Dijemput dari Ruangan, Bupati Mabar Akhirnya Ingin Menemui Massa Aksi ‘Penolakan Kenaikan Tarif ke TN Komodo’  

Sikap Bupati Edi Endi juga disayangkan oleh para pelaku wisata karena terkesan memihak PT Flobamor. Mobil Bupati Endi pun dihadang oleh massa yang tidur di badan jalan ketika Endi hendak pulang dari Local Collection.

Demonstran meneriaki Endi sebagai bupati yang cenderung mendukung kehadiran PT Flobamor dan kebijakan menaikkan tarif masuk TN Komodo.

“Bupati Edi tidak bisa jadi pemimpin kami kalua mendukung PT Flobamor,” teriak salah seorang demonstran.

FLORESA

spot_img

Artikel Terkini