Posyandu Terhenti, Kader Datangi Rumah Bayi Stunting

Floresa.coPandemi Covid-19 yang memicu adanya larangan berkumpul demi mencegah penyebaran virus membuat kegiatan rutin Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tidak bisa lagi digelar.

Di wilayah Puskesmas Wae Mbeleng, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, kegiatan Posyandu sudah tidak bisa dijalankan sejak bulan April.

“Sejak April, kegiatan Posyandu tidak dijalankan karena sesuai protokol pencegahan Covid-19, kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan ditiadakan,” ujar Kepala Puskesmas Wae Mbeleng, Gabriel Ganggut.

Meski kegiatan Posyandu ditiadakan, namun pihaknya terus memberikan pelayanan untuk imunisasi dan pemantauan bayi stunting atau bayi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis.

Kader Posyandu bersama petugas kesehatan, kata Gabriel, mendatangi rumah-rumah balita untuk memberikan imunisasi sekaligus memantau kondisi dari 266 bayi yang tergolong stunting di wilayah Puskesmas tersebut. 

Pantauan Floresa.co, Sabtu, 23 Mei 2020, kegiatan kunjungan rumah dilakukan oleh sejumlah kader Posyandu di wilayah itu.

Di Posyandu Kakor, Desa Kakor, misalnya, Ediltrudis Burga berusaha memantau beberapa bayi stunting yang menjadi tanggung jawabnya.

Kader yang pernah ikut dalam pelatihan oleh Yayasan Ayo Indonesia itu melatih ibu-ibu bayi stunting untuk meracik makanan dengan gizi seimbang dan membuat susu kedelai untuk bayi.

“Saya harus pastikan bahwa anak-anak itu diberikan susu kedelai. Pantauan kami selama ini, anak-anak yang minum susu kedelai mengalami pertumbuhan yang baik,” ujarnya.

Senada dengan Ediltrudis, Kader Posyandu Kuwu 2, Desa Poco Likang Kornelia Yunita Sliman mengatakan, selama masa pandemi ini, pihaknya mendatangi rumah-rumah bayi penderita stunting untuk memantau perkembangan bayi-bayi tersebut.

Namun ia mengaku kerap mengalami kesulitan untuk bertemu dengan bayi dan orangtuanya.

“Seringkali kalau kita datang ke rumah, mereka tidak ada di rumah, sehingga menyulitkan kita juga untuk mengetahui kondisi bayi,” katanya.

“Kondisi ini berbeda dengan saat sebelum pandemi virus corona, karena pada hari yang ditentukan, orangtua wajib membawa anaknya ke tempat Posyandu,” tambah Kornelia.

YOHANES/FLORESA

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek