Kembali dari Acara Keagamaan di Sulsel, 6 Warga Mabar Terindikasi Positif Covid-19 Sesuai ‘Rapid Test’

Labuan Bajo, Floresa.co – Enam orang warga di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) yang baru kembali dari sebuah acara keagamaan umat Muslim di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terindikasi positif Covid-19 sesuai hasil rapid test, demikian menurut pihak RSUD Komodo.

Dirut RSUD Komodo, Maria Yosephina Melinda Gampar mengatakan pada Rabu, 15 April 2020, hasil itu berdasarkan pemeriksaan satu orang pada 9 April dan 12 orang pada Selasa kemarin, 14 April.

“Dari yang sudah diperiksa, sebanyak 6 orang hasil rapid test positif dan sekarang mereka sudah menjalani masa karantina di lokasi karantina yang disediakan Pemda Mabar,”  katanya saat ditemui di RSUD Komodo.

Ia menjelaskan, enam orang lainnya yang diperiksa Selasa kemarin dinyatakan negatif. “Mereka disarankan melakukan karantina di rumah,” katanya.

Total ada 22 orang warga Mabar yang mengikuti acara di Gowa itu, sebuah kegiatan tabligh akbar atau acara pengajian bersklala besar bagi umat Muslim.

Dari jumlah itu, sembilan orang menjalani rapid test hari ini.

Sesuai pantauan Floresa.co, mereka tiba di RSUD Komodo menggunakan mobil ambulans. Mereka langsung menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum mengikuti rapid test.

Bupati Agustinus Ch  Dula dalam kesempatan yang sama mengatakan, seluruh warga Mabar yang baru saja datang dari wilayah lain diharapkan mengikuti protokeler yang ada.

“Yang tercecer akan kita jemput dengan cara persuasif agar bisa menjalankan pemeriksaan. Kita berharap masyarakat segera memberitahu pemerintah bila ada yang datang dari luar wilayah agar dilakukan pemeriksaaan,” katanya.

Ia mengatakan, Pemda sudah menyediakan tiga tempat karantina yaitu di GOR Padang SMIP, BLK dan gedung laboratorium perikanan.

“Semua fasilitas akan kita lengkapi demi kenyamanan masyarakat yang menjalani karantina,” katanya.

Apa itu Rapid Test?

Dikutip dari alodokter.com, rapid test merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona.  Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, itu berarti tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus.

Rapid test disebut hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi Covid-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) atau swab test.

Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.

Keenam warga Mabar yang sudah dinyatakan positif sesuai rapid test masih akan menjalani swab test.

FERDINAND AMBO/FLORESA

Catatan Redaksi: Ada perkembangan terbaru terkait data jumlah yang positif sesuai rapid test. Silahkan baca di sini!. Selain itu, kami juga melakukan perubahan terkait kekeliruan pernulisan nama Dirut RSUD Komodo. Kekeliruan telah diperbaiki. Terima kasih

spot_img

Artikel Terkini