Pemprov NTT Ajak Masyarakat Sebarkan ‘Virus Kemanusiaan’ di Tengah Pandemi Covid-19

Floresa.co – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajak masyarakat untuk menyebarkan ‘virus kemanusiaan’ di tengah pandemi Covid-19 saat ini dan menghindari perilaku yang mengucilkan sesama, apalagi melakukan perundungan di media sosial.

Marius Ardu Jelamu, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi NTT mengatakan, tentu tidak pernah ada orang yang berharap untuk menyandang status Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun positif terpapar virus ini.

“Saudara-saudara kita ini seperti kita yang lain, tidak pernah mengharapkan bahwa mereka akan terkategori sebagai ODP atau PDP ataupun tertular virus corona,” kata Marius dalam konferensi pers di Kupang, Minggu malam, 12 April 2020.

“Karena itu, Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur mengajak kita semua seluruh rakyat NTT untuk bahu membahu saling memberikan dukungan kemanusiaan, dukungan moril satu terhadap yang lain,” tambah pejabat yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT ini.

Ia menyatakan, “hendaklah virus-virus solidaritas” dan “virus-virus kemanusiaan” yang kita tularkan satu sama lain di tengah situasi dunia saat ini yang sedang sakit secara sosial, ekonomi dan juga secara kesehatan termasuk di Indonesia dan Provinsi NTT.

“Inilah kesempatan bagi kita sebagaimana dikatakan Bapak Bubernur dan Bapak Wagubernur, kesempatan untuk mewujudkan solidaritas kemanusiaan di antara 5,4 juta penduduk di NTT,” katanya.

“Mari kita saling berbagi; yang beruntung nasibnya, bagilah kebahagiaan, keberuntungan itu kepada sesama yang tidak beruntung,” tandas Marius.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada lembaga sosial dan berbagai asosiasi yang telah membantu saudara-saudaranya, dengan memberikan bantuan, baik dalam bentuk sembako, alat pelindung diri bagi para dokter dan tenaga medis maupun masker-masker.

Ia menjelaskan, saat ini di NTT terdapat satu orang yang positif terpapar Covid-19 dan sedang dirawat di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang.

Hingga Minggu malam, 12 April, jumlah ODP 1.149 orang, PDP sebanyak 832 dan yang sudah selesai dipantau 335 orang.

Marius menambahkan, ada 5 orang yang dirawat, yakni 3 orang di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang, 1 orang di RSUD TC. Hillers Maumere dan 1 orang di RSUD Waikabubak. Sementara yang melakukan karantina mandiri, kata dia, sebanyak 808 orang.

Sejauh ini, ada 43 sampel yang sudah dikirim ke laboratorium, di mana 26 sampel negatif, 1 positif dan 16 lainnya belum ada hasil.

ARL/FLORESA

spot_img

Artikel Terkini