Konsultasi Publik Lahan 400 Hektar BOP Labuan Bajo Flores Tidak Undang DPRD Mabar

Labuan Bajo, Floresa.co – Konsultasi Publik Analisis Dampak Lingkungan lahan 400 hektar yang diklaim Badan Otorita Labuan Bajo – Flores (BOP-LBF) hanya mengundang 44 orang dan lembaga. Sementara, DPRD Manggarai Barat (Mabar) tidak diundang.

Ketua DPRD Mabar, Edistasius Endi mengaku tidak memahami alasan pihaknya tidak dilibatkan dalam kegiatan yang digelar di Kantor Kecamatan Komodo, Kamis, 12 Desember 2019 itu.

“Saya juga tidak paham,” kata Edi kepada Floresa.co, Selasa malam, 10 Desember 2019.

Sementara itu, Rafael Todowela, salah satu tokoh muda Labuan Bajo yang juga diundang mengaku tidak mendapat undangan resmi. Dia mengaku mengetahui dirinya diundang dari temannya melalui layanan WhatsApp.

“Ini merupakan pencatutan nama untuk kepentingan BOP. Saya sendiri tidak mendapatkan undangan resmi. Saya mendapatkan undangan dari teman-teman,” kata Rafael.

“apun lembaga dan tokoh yang diundang dalam sosialisasi itu ialah sejumlah SKPD Pemkab Mabar, Kepala Desa Gorontalo, Nggorang dan Golo Bilas dan beberapa lainnya.

ARJ/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek