The Lodge Foundation Fasilitasi Kursus Bahasa Inggris Gratis di Mabar

Labuan Bajo, Floresa.co – The Lodge Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Jawa Barat memfasilitasi program kursus Bahasa Inggris gratis bagi warga di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur.

Program ini rencananya akan dirilis pada Senin mendatang, 22 Juli 2019, yang akan dihadiri oleh para donatur, pemerintah dan tokoh masyarakat.

Saat ini dua ratusan calon peserta sudah mendaftarkan diri dan mengisi formulir yang disediakan panitia, demikian menurut Ito Pance, inisiator program ini kepada Floresa.co, Jumat, 19 Juli.

Ia menjelaskan, kursus akan dilangsungkan di Aula Gereja Pra Paroki Marombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo.

Ito, yang juga Sekertaris Himpunan Pramuwisata labuan Bajo (HPI), mengatakan, ide program ini muncul sejak lama. Namun, keterbatasan biaya untuk membayar gedung dan para guru menjadi kendala.

Ide ini, kata dia, awalnya menemukan titik terang ketika ia kebetulan menemani wisatawan asal Bandung, yang ternyata merupakan pengurus Lodge Foundation.

Ia pun menyampaikan ide itu kepada mereka, yang kemudian direspon positif.

“Mereka menyambut baik dan (kami kemudian) komunikasi intens,” katanya.

Ia menjelaskan, pihak Lodge Foundation menyatakn siap mendukung terwujudnya ide itu setelah mereka mendengar penjelasannya tentang peluang dan tantangan terkait sumber daya manusia di kota pariwisata Labuan Bajo dan Flores umumnya.

“Mereka katakan akan membiayai semua kegiatan, mulai dari sewa gedung, gaji guru dan para pegawai administrasi,” jelasnya.

Menurut Ito, ketika mendapat titik terang itu, dirinya langsung memberitahukan kepada masyarakat Labuan Bajo dan pihak Gereja Katolik.

“Pihak gereja menyambut baik kegiatan ini. Harapanya banyak anak-anak sekolah di Labuan Bajo bisa berbahasa Inggris ke depannya, sehingga mereka mampu bersaing di dunia pariwisata yang semakin berkembang pesat,” katanya.

Ia mengatakan, Kepala Desa Golo Bilas juga sudah mendaftar sebagai peserta.

“Demikian juga masyarakat umum lainnya. Sejauh ini, peserta didominasi oleh anak-anak sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SLTA,” katanya.

Ferdinand Ambo/Floresa

spot_img

Artikel Terkini