Beras Miskin

Borong, Floresa.co – Warga Desa Golowuas, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) menyesali kinerja pemerintah desa tersebut yang mendistribusikan beras sejahtera tidak sesuai dengan jumlah yang tertera pada sak beras tersebut. Mereka menduga, ada pihak yang sengaja melakukan itu untuk keuntungan pribadi.

Geradus Buru, salah seorang warga kampung Nio desa tersebut  saat dihubungi Floresa.co Senin,15 Juli 2019 mengatakan, bekurangnya jumlah beras tersebut karena kerusakan sak.

Namun, urainya, kerusakan pada sak-sak beras tersebut nampak bukan kebetulan karena hampir terjadi pada semua sak. Pada sak-sak tersebut, katanya terdapat robekan yang menyerupai bekas tusukan yang diduga sengaja dilakukan oleh oknum tertentu untuk mengambil sebagian beras tersebut sehingga jumlahnya pun berkurang.

“Kami melihat bekas tusukan pada sak beras yang kami terima. Di luar saknya tertera 10 kg tetapi isinya rata-rata 6  kg per sak,” jelas Geradus.

Selain Geradus, beberapa warga lain juga mengeluhkan hal yang sama. Salah seorang warga Kampung Ndawang yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, masalah itu sudah seringkali terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Saya menduga ada oknum yang sengaja merobek sak tersebut untuk mengambil sebagian beras yang ada dalam sak,” jelasnya.

Ia pun berharap Pemda Matim mengawasi pendistribusian beras tersebut agar hal yang sama tidak terjadi lagi.

“Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali.kasihan masyarat miskin yang jadi resiko,” jelasnya.

Sementara itu, sekretaris Desa Golowuas, Kristo Salur menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui masalah tersebut.

“Saya baru tahu kalau ada masyarakat yang mengeluh tentang kurangnya volume beras itu, apalagi waktu saat beras itu diturunkan tidak ada pendampingnya.”

“Kami tidak memeriksa isi dari beras tersebut dan waktu pembagian beras itu tidak ada keluhan dari masyarakat yang menerimanya,” jelas Kristo ketika dihubungi Floresa.co, Rabu,16 Juli 2019.

Ia juga menjelaskan, sebelumnya pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan hal yang sama ke petugas yang menangani pendistribusian beras itu, namun hingga saat ini belum ada respons.

Gabrin Anggur/Floresa