OMK Diminta Jadi Agen Perubahan dalam Gereja dan Masyarakat

Floresa.co – Temu OMK Lintas Paroki Fransiskan di Pulau Flores ditutup dengan Misa  perutusan, Jumat, 7 Juni 2019 di Gereja Kristus Raja Pagal, Cibal, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Misa konselebrasi dipimpin Pastor  Adrianus Nahal OFM, Pastor Paroki St. Fransiskus Assisi Karot, Manggarai, merangkap Gardian Gardianat Fonte Kolombo Flores. Ekaristi meriah ini disemaraki tari-tarian dari Sekami Paroki Kristus Raja Pagal. Koor dibawakan bersama-sama oleh OMK dari empat paroki Tentang, Karot, Kurubhoko dan Aeramo.

Di awal perayaan, dalam kata pengatar, Pastor Adri mengatakan “Jiwa muda melayani adalah tema OMK Lintas Paroki Fransiskan. Untuk menjadi pelayan kita harus pergi dari rasa aman dan egoisme kita masing-masing. Setelah selesai kegiatan ini, kalian diutus untuk menjadi agen perubahan untuk mewujudkan keadilan dan dunia yang lebih baik. Dalam perayaan ekaristi ini, marilah kita mohon rahmat Tuhan yang memampukan kita untuk menjadi pelayan dan pewarta kasih-Nya”

Sebagai ganti homili, dalam perayaan ini dibacakan surat Minister Provinsi OFM St. Mikael Malaikat Agung Indonesia, Sdr. Mike Peruhe OFM.  Dalam surat itu ia mengatakan “ Orang-orang Muda yang saya kasihi … Hari-hari ini kalian semua diajak untuk merenungkan peranan orang muda dalam pelayanan. Pelayanan orang muda sangat dinantikan oleh masyarakat dan Gereja karena hanya melalui orang-orang muda perubahan itu nyata dan dapat memajukan peradaban hidup bersama. Kita dipanggil agar sama seperti yesus kita dapat menjadi berkat, penyalur belas kasih Allah, arsitek perdamaian dan agen perubahan Gereja dan masyarakat kita!”

Pentingnya Menanam Pohon

Pukul 14.00, usai santap siang bersama, peserta kembali ke paroki masing-masing. Tahun depan Paroki Santo Fransiskus Assisi Tentang mendapat giliran menjadi tuan rumah. Kebersamaan empat hari di Paroki St. Fransiskus Assisi Pagal tidak hanya menambah daftar teman baru dan suasana persaudaraan yang kuattetapi juga melahirkan kesadaran baru dan komitmen untuk merawat lingkungan hidup, menanam pohondan mengelola sampah dengan baik.

Antonius Boli Hayon (26), OMK asal Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat Kurubhoko, mengungkapkan hal itu “Setelah Temu OMK Lintas Paroki yang dilayani Fransiskan ini saya hanya ingin menerapkan kepada masyarakat kami di Kurubhoko bahwa bumi, alam di sekitar kita ini sangat penting untuk dirawat karena sebelum kita (ada) mereka itu sudah lebih dahulu hadir.”

Komitmen serupa diungkapkan Jakobus Jefrianus Sandi (26), Ketua OMK Paroki Kristus raja Pagal. Ia berkesan dengan kegiatan menanam pohon demi menjaga hutan sebagai jantung dunia di dua tempat itu, Wae Kondo dan Golo Waso.

lulusan S1 PGSD STKIP St. Paulus Ruteng ini juga berterima kasih karena mendapat kesempatan untuk dibina agar peduli terhadap lingkungan khususnya menjaga hutan. “Hutan adalah jantung dunia. Kita harus memperaktekkan  hal ini (menanam pohon) di  paroki masing-masing!”

Kiat untuk memelihara dan merawat keindahan dan kehidupan juga diungkapkan Maria Sariria oktavianie (17), OMK asal Paroki Santo Fransiskus Assisi Tentang.

“Di Tentang, kami akan berupaya untuk menanam pohon dan menjaga lingkungan sekitar. Kami juga berusaha mengolah sampah agar sampah tidak berserakan dimana-mana. Juga berusaha mengurangi sampah plastik dengan tidak mengkonsumsi air dalam kemasan.”

Kiat untuk menanam pohon juga dibawa pulang ke Karot. “Saya sangat tertarik dengan rekoleksi tentang penyelamatan bumi. Setelah rekoleksi itu, dilanjutkan dengan praktek nyatanya dengan menanam bibit-bibit pohon baru di Golo Waso dan di Wae Kondo. Penanaman bibit-bibit pohon baru akan kami usahakan bersama teman-teman di lingkungan gereja atau di sekitar gua Maria Golo Curu” ungkap Angelina Irene Kadem (24).

Apresiasi

Apresiasi untuk Tim Pastoral Fransiskan atas terselenggaranya kegiatan ini diungkapkan peserta. “Terima kasih telah  memotivasi kami anak-anak muda sebagai penerus bangsa. Ada banyak pengalaman baru yang kami dapatkan melalui kegiatan ini” ungkap Angelina Trimurti (17), OMK asal Paroki St. Fransiskus Assisi Karot.

Apresiasi juga datang dari Aeramo. Mahasiswa S1 Arsitek, Sesarius M. Nuwa (23), mengungkapkan  “Melalui Temu OMK ini saya memperoleh informasi baru. Terutama bagaimana menjadi orang muda yang berani menjadi agen perubahan di tengah Gereja dan masyarakat saat ini. Kegiatan ini sangat-sangat bermanfaat bagi orang Muda Katolik. Saya bersyukur bisa berada bersama orang-orang muda katolik di lima paroki fransiskan ini.”

“Saya akan memberikan informasi kepada teman-teman mengenai kegiatan OMK Lintas Paroki Fransiskan, supaya jumlah OMK bertambah, dan kita sama-sama berjuang untuk membangun OMK agar lebih maju lagi,” katanya,

Johnny/ARL/Floresa

spot_img

Artikel Terkini