Ini Kisah di Balik Video Longsor Durasi 30 Detik yang Tengah Viral

Labuan Bajo, Floresa.co – Jagad maya tengah digegerkan dengan beredarnya video longsor bedurasi 30 detik, berlatar jembatan dan disertai suara seorang pria berteriak meminta pertolongan pada Minggu 17 hingga Senin, 18 Maret 2019.

Video yang kini menyebar di media sosial itu oleh sebagian orang disebut baru terjadi pada Minggu, 17 Maret 2019.

Namun, sebenarnya, video itu diambil pada Kamis, 7 Maret sekitar pukul 06.30 Wita oleh Sekertaris Desa Tondong Belang, Qurinus Urudin.

Latarnya ialah di Jembatan Wae Kantor, Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Mbeliling, saat longsor menerjang titik itu serta beberapa lainnya di sekitarnya.

Dan, di balik pengambilan video itu, ada cerita menarik yang dikisahkan Quirinius saat ditemui Floresa.co di Culu, Desa Tondong Belang pada Sabtu, 9 Maret lalu.

Menurut Quirinius, video itu diambilnya pada Kamis pagi, saat dirinya kembali menyelamatkan kakak beserta istri dan anak dari kakaknya.

Niatnya menyelamatkan kakak berserta keluarga kecil kakaknya itu karena ia melihat tanah di belakang rumah kakaknya itu sudah mulai turun.

Rumah kakaknya terletak persis di samping Jembatan Wae Kantor, di sebelah kanan jalan jika bertolak dari Labuan Bajo di mana kini masih tertimbun tanah longsor.

“Waktu itu sekitar jam setengah 6 pagi. Kebetulan saya bangun lebih awal karena air masuk ke saya punya rumah,” katanya.

Usai melihat tanah yang yang perlahan turun, tanpa berpikir panjang, Qurinus langsung menuju rumah kakaknya.

Sesampai di rumah kakaknya itu, saat hendak masuk ke dalam rumah, pintu depan rumah terkunci. Quirinus tak kehabisan akal. Ia mencoba mendobrak pintu dapur dan untungnya berhasil menerobos masuk. Kakak dan isterinya itu pun langsung terbangun.

Qurinus pun meminta mereka untuk sesegera mungkin keluar dari rumah mengingat tanah yang sudah perlahan turun. Namun, akunya, saat itu, kakak dan istri kakaknya itu nampak masih kebingungan.

Qurinus pun memilih langsung menggendong anak dari kakaknya itu ke rumahnya yang berjarak sekitar 50-an meter dari rumah kakaknya.

Rumah Quirinus terletak di sebelah kiri jalan jika bertolak dari Labuan Bajo.

“Saya angkat mereka punya anak dan bawa ke saya punya rumah di sebelah,” tuturnya.

Usai mengamankan anak itu, ia mengamankan isi rumahnya yang kala itu juga kemasukan air akibat Sungai Wae Kantor yang meluap.

Namun, setelah sekitar 15 menit berlalu, kakak berserta istrinya itu tak juga muncul.

Akhirnya, ia memutuskan untuk ia kembali ke rumah kakaknya untuk mengarahkan mereka sesegera mungkin meninggalkan rumah karena tanah perlahan turun dengan volume yang semakin besar.

BACA JUGA: Pemulihan Jaringan Listrik Menuju Kampung Culu-Mabar Hampir Rampung

Kakak dengan isterinya pun bergegas keluar rumah. Kakaknya menyelamatkan sepeda motor sementara istrinya menyelamatkan pakaian yang sudah dimasukkan dalam tas.

Tak lama setelah itu, saat mereka baru sampai di Jembatan Wae Kantor, tanah dengan volume yang lebih besar langsung menerjang dan menutup hampir seluruh badan rumah kakaknya.

“Selisih satu menit, tanah ini roboh dan langsung menimpa rumah. Pas kami toleh ke belakang, rumah sudah tidak ada,” ujarnya.

Bahkan, Quirinus yang berada paling belakang, kakinya sempat juga terkena material longosor. Pohon mahoni yang ikut tumbang juga hampir saja menimpa mereka.

“Pas saya balik (toleh) satu pohon tumbang depan muka saya.”

“Puji Tuhan, saya bisa selamat, ketiga saudara saya selamat,” pungkasnya.

Titik longsor di Wae Kantor merupakan titik terakhir yang aksesnya berhasil dibuka pada Rabu, 14 Maret lalu.

Saat ini, beberapa titik lainnya, walaupun sudah bisa dilintasi, namun tetap saja mengalami hambatan karena licin akibat tanah longsor yang masih tersisa di badan jalan.

Pihak Polres Mabar menerapkan aturan buka tutup jalan dan membangun pos jaga di titik memasuki lokasi longsor. Satu titiknya ialah dari arah Labuan Bajo serta satunya lagi dari arah Ruteng.

Hasil wawancara reporter Floresa.co dengan saksi mata peristiwa longsor di Wae Kantor, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Mabar. Simak!!!

ARJ/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini