Keracunan Makanan, 45 Anak Asrama SLB Karya Murni Ruteng Dilarikan ke RSUD  

Ruteng, Floresa.co – Sebanyak 45 anak asrama SLB Karya Murni Ruteng dilarikan ke RSUD Dokter Ben Mboi Ruteng, Kamis, 15 November 2018 pagi.

Korban keracunan merupakan siswa-siswi SLB Karya Murni dan beberapa siswa sekolah lain yang tinggal di asrama sekolah tersebut.

Menurut para korban, mereka mulai mengalami sakit saat berada di sekolah. Saat itu mereka merasa mual, pusing, lalu muntah-muntah.

“Tadi pagi kami masak sayur kacang hijau dan brokoli. Kacang hijaunya sudah basi. Terpaksa kami masak karena itu saja sayurnya,” ujar Vinsensia Yunita, salah seorang penghuni asrama yang bertugas untuk masak pagi itu.

Yunita juga menjadi salah satu korban keracunan makanan tersebut.

Selain Yunita, korban lain, yakni Emilia mengaku terpaksa menyantap masakan itu karena ketakutan mendapat hukuman tidak mendapat jatah makan siang, walaupun sayurannya mengandung ulat.

“Kami makan sayur brokoli dengan kacang hijau. Sayurnya agak basi. Ada ulatnya juga. Kami terpaksa makan karena kalau tidak makan tidak dikasi makan siang,” ujar Emilia.

“Kondisi nasinya masih bagus, sayurnya juga masih bagus. Tapi ada sedikit bau. Bau seperti kencing dan minyak tanah,” tambah koban lainnya, Carlo.

Sementara, Penanggung Jawab SLB Karya Murni, Suster Silvani mengaku tidak tahu menahu musabab hingga anak-anak tersebut keracunan. Pasalnya, saat kejadian dirinya tidak ada di tempat.

“Kita tidak ada di tempat saat kejadian. Kita nanti tanya ke anak-anak yang masak tadi pagi. Saya sudah lama kerja di situ. Dari dulu, tidak pernah terjadi. Ini baru pertama kali. Saya juga heran,” ujarnya.

Direktris RSUD Ruteng dr Elisabet Frida Adur mengatakan pihaknya tengah mendalami apakah betul anak-anak tersebut keracunan.

“Hasil wawancara dengan mereka, mereka alergi makanan. Keracunan kan karena alergi. Apa betul keracunan makanan, kita masih dalami. Tapi gejalanya seperti itu. Muntah-muntah dan panas dingin. Emergencinya kasi mereka obat muntah, obat maag,” kata dr Elisabet.

“Yang kecil-kecil mungkin karena makan sedikit sehingga ada yang sudah pulang. Yang besar-besar ini mungkin karena makannya banyak makanya masih diobservasi ,” lanjutnya.

Pantauan Floresa.co, kondisi di UGD RSUD tampak berdesakan. Tempat tidur yang terbatas menyebabkan pasien harus tidur dua orang untuk satu tempat tidur. Beberapa pasien yang agak membaik harus duduk di kursi.

NJM/Floresa

spot_img

Artikel Terkini