Jembatan Tumbak-Lamba Leda Luput Dari Perhatian Pemerintah

Baca Juga

Borong, Floresa.co – Kondisi jalan pantai utara Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memprihatinkan. Kerusakan terjadi di sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut.

Pantauan floresa.co, Sabtu, 24 Februari 2018, ada banyak lubang dan patahan di tengah badan jalan yang kerap menjebak pengendara, ada yang tergerus banjir hingga separuh badan jalan, dan ada pula jembatan yang putus sehingga pengguna jalan menggunakan jalan alternatif.

Salah satunya adalah jembatan Wae Tumbak, di sekitar kampung Tumbak, Desa Satar Pundak, Kecamatan Lamba Leda. Jembatan tersebut sudah putus sejak banjir bandang pada Jumat, 27 Januari 2017 lalu.

Banjir yang menghantam dari arah selatan menyebabkan dua sisi opritnya jebol lalu badan jembatan pun ambruk. Sudah lebih dari satu tahun, kondisi jembatan masih dalam kondisi rusak.

Sebagai satu-satunya akses transportasi penghubung tiga kecamatan di bagian Utara Manggarai Timur, yakni Kecamatan Lamba Leda, Sambirampas, dan Elar, keberadaan jembatan Tumbak sangat urgen.

Terlihat sebuah mobil pick up yang hendak menyeberangi titik yang rusak ini dengan mengambil jalan alternatif. (Foto: EYS/Dok).

Akibat alpa-nya pemerintah dalam memperhatikan jalur strategis tersebut, warga terpaksa membangun jalan darurat dengan melintasi kali Wae Tumbak pada sisi utara jembatan rusak tersebut. Namun kondisi jalan darurat itu tidak nyaman bagi pengguna.

“Selain kerap mencelakai pengguna jalan, jalan darurat ini hanya bisa dilalui ketika tidak sedang hujan. Kalau saat hujan, kami takut menyeberangi jalan ini karena takut banjir yang datang tiba-tiba,” ujar Mikael, salah seorang pengendara sepeda motor.

Ia berharap, setelah lebih dari setahun bencana banjir yang menghantam jembatan tersebut, pemerintah segera turun tangan agar warga tiga kecamatan di wilayah utara Manggarai Timur itu bisa menikmati sarana transportasi yang layak dan aman.

EYS/ARJ/Floresa 

Terkini