Meski Terjaring OTT, Aldo Febrianto Masih Berkeliaran

Labuan Bajo, Floresa.co – Meski sudah didepak dari jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Manggarai karena didapati memeras kontraktor di wilayah tugasnya, Iptu Aldo Febrianto belum juga ditahan oleh Polda NTT.

Bahkan, ia tidak berada di Polda di Kupang, sesuai Surat Keputusan (SK) Mutasi dari Polres Manggarai ke Polda yang dikeluarkan pada Selasa 11 Desember lalu.

Pantauan Floresa.co, Jumat 15 Desember 2017, Aldo nampak ceria keluar dari Bandara Komodo. Ia mengaku baru pulang dari Polda menuju Polres Manggarai.

Bersama Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Kanit Tipikor) I Komang Suita, ia beranjak dari Bandara Komodo.

Masing-masing membawa koper berukuran besar. Sementara Komang, selain koper, ia juga menenteng sebuah kardus yang sudah dilapisi lakban.

Dengan berjalan kaki, mereka berjalan terburu-buru menuju pintu keluar bandara Komodo.

Sejumlah wartawan yang melihat keduanya langsung melayangkan sejumlah pertanyaan.

Aksi sejumalah wartawan itu membuat Aldo terlihat kaget dengan muka sedikit pucat dan berupaya menghindar.

“Saya nggak mau komentar dululah,” katanya.

Saat ditanya apakah sekembalinya dari Polda NTT akan tetap bertugas di Polres Manggarai, ia mengaku belum ada proses lanjutan.

“Belum tahu bersalah apa nggak. Kan belum menjalani pemeriksaan,” kaanya.

“Nanti tunggu hasil sidang internal dulu, apakah bersalah apa nggak,” lanjutnya.

Wartawan juga berusaha mengonfirmasi terkait isi telegram dari Polda yang menyebut dirinya dimutasi ke Polda di Kupang dan menjabat sebagai Pama Yanma.

“Belum tahu,” sambungnya.

Ia juga menjelaskan tujuan kedatangan Komang, yakni  hendak mengurus sejumlah korupsi di Manggarai.

“Kanit Tipikor mengurusi kasus korupsi di 2 desa yakni Desa Kakor dan Bea Ngencung,” sahutnya.

Polisi asal Bali itu terlihat tergesa-gesa meladeni wartawan yang disaksikan oleh sejumlah warga.

Ferdinand Ambo/ARJ/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.