Bupati Dula: Kalau Bisa Labuan Bajo Menjadi Keuskupan Sendiri

Labuan Bajo, Floresa.co – Bupati Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Ch Dula berharap di wilayah yang dipimpimpinya dibentuk keuskupan baru sehingga terpisah dari Keuskupan Ruteng. Menurut Dula, idenya itu didasari oleh potensi wilayah tersebut.

“Selaku pemerintah, kalau bisa Labuan Bajo ini menjadi keuskupan sendiri,” kata Dula saat saat memberikan sambutan pada syukuran Pater Marsel Agot SVD di Hotel Perundi, Labuan Bajo Senin, 6 November malam.

“Ini saya minta sebagai bupati, sebab kota Labuan Bajo ini memiliki banyak keunikan,” sambungnya.

Saat ini, Labuan Bajo yang merupakan ibu kota Mabar masuk dalam wilayah administrasi Keuskupan Ruteng bersama Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.

Pada kesempatan itu, Dula juga mengajak umat di Keuskupan Ruteng untuk melakukan rekonsiliasi pasca kemelut yang terjadi di keuskupan yang berada di pulau Flores bagian barat itu.

“Mari kita rekonsiliasi dan menjaga Gereja Katolik,” ajaknya. “Kalau ada masalah, tidak boleh lari dari masalah,” lanjut Dula.

Baca Juga: Rotok: Butuh Rekonsiliasi Pasca Kemelut di Keuskupan Ruteng

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kemelut itu ditandai oleh aksi puluhan imam yang menuntut Uskup Hubert Leteng mundur dari jabatannya. Akhirnya, pada awal Oktober 2017 lalu, Uskup Leteng mengundurkan diri sekaligus pengangkatan Mgr Silvester San Uskup Keuskupan Denpasar sebagai Administrator Apostolik.

Selain itu, Dula juga memuji ketangguhan Pater Marsel Agot dalam berkarya sebagai imam. Menurut Dula, Pater Marsel selalu bekerja dalam ketekunan tanpa mengharapkan imbalan. Secara khusus dalam mengurus lingkungan dan upaya menghijaukan kota Labuan Bajo. “Pater Marsel ini sangat tangguh dalam berkarya,” katanya.

Baca Juga: Pater Marsel Agot Kritik Pemda Mabar Terkait Pengelolaan Sampah

“Ketika lingkungan hijau, bayangan kita adalah Pater Marsel. Pater Marsel juga terlibat aktif dalam pembangunan rumah bersalin di wilayah Mabar,” tutupnya.

Syukuran imam Serikat Sabda Allah (SVD) yang dikenal juga sebagai aktivis di Labuan Bajo itu dihadiri oleh banyak tamu undangan diantaranya pejabat pemerintah dari Kabupaten Mabar dan Manggarai, imam-imam SVD dan Projo serta umat.

Pada Kesempatan itu, Pater Marsel juga untuk pertama kalinya disaksikan banyak orang mengakhiri perselisihannya dengan Pater Yos Masan Toron SVD dimana sebelumnya keduanya terlibat dalam polemik STKIP St. Paulus Ruteng.

Saat syukuran tersebut, keduanya berpelukan yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh imam, pejabat pemerintah dan umat yang hadir. (Ferdinand Ambo/ARJ/Floresa).

spot_img
spot_img

Artikel Terkini