Gagal di Pilgub NTT 2013, Benny Harman: Akibat Pemeriksaan di KPK Jelang Hari H

Floresa.coBenny K Harman menyebut salah satu biang kegagalannya dalam Pilgub NTT 2013 adalah karena diperiksa KPK beberapa waktu menjelang pemilihan.

Hal itu disampaikan Benny, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR bersama Pimpinan KPK di Jakarta, Selasa, 12 September 2017.

Benny adalah salah satu figur yang menyatakan akan maju dalam Pilgub NTT tahun depan. Pada Pilgub 2013, ia juga maju, namun meraih jumlah suara paling sedikit di antara para kandidat.

Benny mengatakan, jelang hari H Pilgub 2013, ia dipanggil ke KPK untuk memberikan beberapa keterangan yang tidak begitu banyak. Hal itu, kata dia, dampaknya sangat besar bagi karir politiknya.

“Begitu masuk halaman KPK, ‘wah (dinilai) ini orang enggak betul. Maling juga’. Hancur itu, pak,” kata Benny seperti dilansir Kompas.com.

Menurutnya, salah satu pesaingnya saat itu mendapatkan informasi bahwa KPK akan melakukan penangkapan terhadapnya. Menurut dia, hal itu berdampak luas terhadap hasil akhir Pilgub.

Benny mengaku tak masalah jika dipanggil KPK untuk memberikan keterangan atas laporan yang jelas. Terkadang, ia melihat, panggilan dilakukan atas dasar laporan yang tak masuk akal.

“Kadang kala nyanyian orang sakit di jalan langsung ditanggapi. Datangnya (ke KPK) juga tidak lama, datang ditanya. Tapi poinnya ini akan menjadi cerita yang tidak ada selesai-selesainya,” ucap Politisi Partai Demokrat itu.

Sebelum Benny, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsuddin sempat menawarkan KPK untuk bekerja sama menjaga privasi seseorang.

Sebab, elektabilitas politisi atau pejabat negara bisa sangat terganggu setelah dipanggil ke KPK. Terlebih jika proses pemanggilan dilakukan pada momentum jelang pilkada.

“Apakah bisa dalam proses klarifikasi, sebelum projusticia kerahasiannya dijaga sehingga proses itu tidak mengganggu kredibilitas si calon yang akan melakukan pilkada,” kata Aziz. (kompas.com/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.