Sejumlah Awam di Ruteng Gagas Gerakan Tak Memihak

Floresa.co – Menyikapi kemelut yang terjadi di internal Keuskupan Ruteng, sejumlah awam menggagas gerakan tak memihak. Mereka menamakan diri Gerakan Umat Allah Keuskupan Ruteng Bersatu Cinta Perdamaian.

Kelompok ini diinisiasi oleh Valens Jebagu bersama sejumlah rekannya. Valens adalah mantan Dosen Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Ruteng yang kini menjadi guru di SMA Negeri II Langke Rembong.

“Kami tidak kontra, juga tidak pro. Kami tidak ingin mencari siapa pihak yang salah dan siapa yang benar. Tetapi kita ingin agar persoalan-persoalan seperti ini diselesaikan secara bijak dalam semangat kristiani,”ujar Valens kepada Floresa.co, Senin 3 Juli 2017.

Kelompok yang digagas Valens dan kawan-kawan ini muncul setelah sekitar 30 awam mendesak uskup Ruteng Mgr Hubert Leteng mundur pasca adanya gerakan sekitar 69 imam yang protes dengan kepemimpinannya.

BACA: Tuntutan Para Awam: Uskup Ruteng Mundur atau Dimundurkan

Menurut Valens, awam seharusnya tidak memihak salah satu pihak dalam kemelut ini. Kaum awam, kata dia, harus berada di tengah-tengah untuk mencari solusi atas kemelut yang terjadi.

“Sebagai awam, kami menjadi bagian dari solusi persoalan keuskupan ini, bukan malah menjadi bagian dari problem itu sendiri,” ujarnya.

Awam, kata dia, jangan ikut memperkeruh situasi yang saat ini sedang terjadi di internal hirarki Keuskupan Ruteng.

“Kalau secara internal ada gesekan yang sangat kuat dan tidak bisa diselesaikan oleh kaum hirarki, awam harus menjadi bagian penting dari soluasi,”ujarnya.

Kemelut yang terjadi sekarang, kata dia, sudah  menimbulkan pro dan kontra baik di kalangan hirarki sendiri maupun di kalangan awam dan hal itu menimbulkan pertanyaan di kalangan umat kebanyakan.

“Kita ini seperti kehilangan semangat persaudaraan dalam membangun gereja di Kuskupan Ruteng ini. Bahwa ada keboborokan di sana-sini itu harus diakui, tidak kita tutup-tutupi hal-hal seperti itu. Tapi kita mohon agar semua persoalan itu bisa dilokalisir, tidak menjadi konsumsi publik tetapi cukup internal  gereja. Sekarang ini kan sudah liar ini persoalan, meluas ke mana-mana. Umat bertanya-tanya, ini ada apa?”ujarnya.

Melalui Gerakan Umat Allah Keuskupan Ruteng Bersatu Cinta Perdamaian, Valens dan kawan-kawan mengajak semua pihak untuk duduk bersama dan menjaga kesejukan.

“Bahwa  kita punya cita-cita untuk memperbaharui gereja iya, kita punya semangat agar gereja dari waktu-waktu semakin baik iya. Tetapi kita juga mohon agar cita-cita untuk memperbaharui gereja, semangat mengoreksi gereja itu tetap dalam semanagat kristiani. Artinya tetap menjaga satu kestuan kita sebagai anggota dan warga Gereja di Manggarai ini. Jangan sampai ada para imam yang pro dan kontra, ada awam yang pro dan kontra,”tandasnya.

Valens mengatakan, melalui gerakan ini ia dan sejumlah temannya ingin agar tidak ada keresahan di tengah umat.

“Semangatnya adalah tetap memberi koreksi kepada gereja, tetapi tetap menjaga kesejukan di tengah umat, kemudian tetap mengedepankan kepentingan umat,” katanya.

“Jangan sampai umat kita (karena) dalam situasi seperti ini perlahan-lahan meninggalkan kandang. Itu yang kita kuatirkan,” lanjutnya. (PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini