Pengembangan Desa Wisata Salah Satu Strategi Memajukan Perekenomian Desa

Floresa.co – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo mengatakan, pengembangan desa wisata dapat menjadi langkah untuk memajukan perekonomian desa di Indonesia.

“Desa dapat mengembangkan potensi desa, termasuk pariwisatanya, sebagai produk unggulan desa,” katanya saat menghadiri pekan seni dan budaya bertajuk “Ubud Royal Weekend” di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Sabtu, 20 Mei 2017, sebagaimana dilansir Kompas.id.

Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk mengembangkan desa yang memiliki potensi pariwisata.

Setiap desa diyakini memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dan dibangun. Pariwisata jadi potensi desa, selain pertanian atau perikanan dan lainnya. Dana desa yang disediakan pemerintah untuk mendorong perekonomian desa cepat bertumbuh dan desa menjadi maju.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S Thaib menambahkan, kementerian bekerja sama dan berkolaborasi untuk pengembangan desa wisata. Pembangunan desa merupakan wilayah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

“Kementerian Pariwisata mendukung di sisi pengembangan kepariwisataannya,” jelas Hiramsyah.

Di tempat sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Agus Muharram mengatakan, koperasi menjadi sarana memasarkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat di desa. Itu sebabnya di desa yang memiliki potensi pariwisata perlu dikembangkan koperasi yang nantinya bisa menangani pemasaran produk.

Kementerian Pariwisata menargetkan pembentukan 20.000 rumah singgah (homestay) pada tahun ini untuk mendukung pencapaian target pariwisata. Rumah singgah untuk akomodasi wisata tersebut berada di desa, terutama desa yang menjadi tujuan wisata.

“Membangun pariwisata dapat melalui desa wisata Dengan memiliki 74.910 desa saat ini, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan pariwisata di setiap desa,” ujar Hiramsyah.

Bali menjadi contoh pengembangan desa wisata. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pengembangan 100 desa wisata hingga tahun 2018. Sementara Ubud sebagai daerah wisata dikembangkan rumah singgah untuk wisatawan. Untuk pengembangan pariwisata di desa perlu dirumuskan fokus pengembangan. (ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek