Ruteng, Floresa.co – Ribuan mahasiswa di kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Motang Rua, Kamis 11 Mei 2017.
Dalam aksinya mahasiswa dan dosen yang tergabung dalam Forum Perguruan Tinggi Manggarai menyampaikan pernyataan sikap merespons kondisi terkini kehidupan kebangsaan Indonesia.
“Sikap dan prilaku intoleransi, keinginan untuk mengganti Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, dan menggugat kembali NKRI adalah sikap, prilaku, dan hasrat yang tidak boleh diberi ruang dan waktu sekecil apa pun untuk diakutualisasikan,” demikian disampaikan dalam pernyataan tertulis.
Para mahasiswa dan dosen ini menyatakan siap menjadi pilar terdepan dalam mengawal tetap tegaknya NKRI dan menolak sikap individu, kelompok dan organisasi kemasyarakatan yang merongrong keutuhan NKRI.
“Sebagai bagian dari NTT – bumi tempat lahirnya Pancasila – masyarakat yang menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi, kami kembali mengangkat sumpah setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dan menolak semua intoleransi, radikalisme dan antipluralisme dan multikultural,”tulis mereka.
Para mahasiswa dan dosen juga mendukung upaya pemerintah, TNI dan Polri untuk menjaga keutuhan NKRI dan membubarkan semua organisasi yang anti Pancasila dan NKRI.
“Kami menolak tirani mayoritas dan menuntut ditegakannya supremasi hukum.”
Dalam aksinya mahasiwa dan dosen juga menyampaikan solidaritas kepada Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang telah divonis dua tahun penjara atas tuduhan menistakan agama Islam. (Baca:Ribuan Mahasiswa di Ruteng Gelar Aksi Pembebasan Ahok)
Aksi ini melibatkan mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi yang ada di kota Ruteng yaitu STKIP St. Paulus, STIPAS St. Sirilus, STIKES St. Paulus dan STIE Karya. (PET/Floresa)
