Lebu Raya: Tidak Ada Tempat Bagi Kelompok Radikal di NTT

Floresa.co – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya mengatakan, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), sudah sepakat untuk menolak kelompok radikalisme untuk hidup dan berkembang di daerah itu.

“Masyarakat NTT selama ini hidup berdampingan dan penuh toleransi,” kata Lebu Raya usai menghadiri perayaan Hari Pendidikan Nasional di Kupang, Selasa, 2 Mei 2017, seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan, dalam diskusi dengan Forkompimda dan komponen masyarakat lainnya disepakati bahwa  semua unsur pimpinan daerah akan mengambil peran dalam menangkal berbagai isu yang bisa memecah belah umat di NTT.

Tokoh agama, kata dia, misalnya akan berperan menyampaikan kepada umat untuk bersikap tegas menolak kehadiran paham apapun yang bisa mengganggu kerukunan.

“Saya juga sudah minta semua pimpinan agama agar mengarahkan umatnya untuk tidak terpengaruh dengan berbagai isu-isu intoleransi yang terjadi di daerah lain seperti Jakarta maupun daerah lainnya di Indonesia,” katanya.

“Mari jaga daerah kita ini agar terus aman dan damai sehingga masyarakat kita bisa melakukan aktivitas dan mencari hidup dengan tenang tanpa adanya rasa pera takut,” kata Lebu Raya.

Dia menambahkan, isu agama merupakan isu yang sangat sensitif, bisa menciptakan konflik, memecah-belah persatuan dan kesatuan.

Gubernur mengatakan, saat ini tengah berkembang ideologi-ideologi radikal, terorisme di mana-mana, tetapi paham itu tidak boleh ada di NTT.

Lebu Raya juga meminta seluruh umat di daerah itu untuk tidak terpencing dengan situasi yang terjadi di daerah lain di Tanah Air.

“Seluruh masyarakat NTT, lebih baik bersama bergotong royong untuk membangun daerah ini dalam semangat cinta perdamaian,” katanya. (Antara/ARL/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini