Sekwan DPRD Mabar Diskriminatif Kepada Media

Labuan Bajo, Floresa.co – Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Manggarai Barat Paulus Panggul diduga telah bertindak diskriminatif terhadap media.

Ia mengaku hanya mau diwawancara oleh dua media di NTT yaitu Pos Kupang dan Flores Pos.

Dua media tersebut diakuinya sebagai media yang sudah bekerja sama dengan pihak Sekwan.

Hal tersebut diungkapkan  Gerasimos Satria, jurnalis media online di Labuan Bajo.

Satria yang bekerja untuk Voxntt.com mengaku mengalami perlakuan diskriminatif dari Sekwan Paulus Panggul.

Kamis (27/4), Satria hendak mewawancarai Paulus terkait rencana kunjungan kerja (Kunjer) 30 anggota DPRD Manggarai Barat.

Sebelumnya dilansir Pos Kupang, Kunker atau studi banding dilakukan di tiga daerah yaitu Kabupaten Tabanan Bali, Surabaya dan Bandung.

Kunker selama lima hari ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar.

Satria mengaku hendak mengkonfirmasi berita yang juga dilansir portal berita Floresa.co tersebut.

Menurut Satria sebelum ke kantor DPRD, ia menghubungi Paulus Panggul melalui nomor telepon selulernya untuk menanyakan rencana Kunker tersebut.

Namun, Paulus kata Satria meminta dirinya datang langsung ke ruangannya di DPRD Manggarai Barat. Namun, anehnya setiba di ruangan Sekwan, Paulus malah ogah diwawancara.

“Saat saya hendak mengkonfirmasi di Sekwan, dia (Paulus) menolak. Alasannya, dia hanya bisa memberi keterangan kepada Pos Kupang dan Flores Pos.
Dua media itu yang bekerjasama dengan Sekwan,”ujar Satria kepada Floresa.co, Kamis 27 April 2017.

Paulus belum menjawab pesan singkat Floresa.co terkait pengakuaan Satria ini. (PTD/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini