Marsel Jeramun: Yang Saya Persoalkan Terkait Akurasi Berita

Floresa.coAnggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Marselinus Jeramun menegaskan dirinya bukan tidak mendukung pemberitaan terkait kasus dugaan kasus korupsi proyek jalan Lando-Noa di Kecamatan Macang Pacar, sebagaimana diberitakan salah satu media TV nasional beberapa waktu lalu.

Menurutnya, yang ia persoalkan adalah akurasi pemberitaan media tersebut.

Hal itu disampaikan Jeramun menanggapi berita Floresa.co sebelumnya, di mana Jeramun disebut mengkritik pemberitaan terkait kasus yang kini sedang ditangani polisi itu.

BACA: Marsel Jeramun Protes Soal Berita Lando-Noa di TV Nasional

Pernyataan Jeramun dalam berita itu dikutip dari apa yang ia sampaikan dalam rapat di DPRD Mabar, Senin 20 Maret, di mana ia meminta pemerintah untuk membela diri berhadapan dengan pemberitaan yang ia nilai bohong, sehingga tidak dibiarkan terus dibuli habis-habisan.

“Saya minta berdayakan bagian hukum, bagaimana berita bohong ini kita biarkan. Kalau bagian hukum tidak berdaya, ganti saja,” kata Jeramun dalam rapat itu.

Kepada floresa.co, Rabu, 22 Maret 2017, Jeramun mengatakan, ia mempersoalkan berita itu karena disebutkan bahwa pagu anggaran proyek Lando-Noa adalah Rp 4 miliar. “Tetapi dipemberitaan yang sama disebutkan bahwa kerugiannya lebih dari Rp 4 miliar,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam rapat di DPRD, ia mempersoalkan hal itu.

“Kalau memang kalian punya data kerugian negaranya lebih dari Rp 4 Miliar, ayo buka sudah siapa-siapa yang makan itu uang. Itu artinya ada yang disembunyikan di pemerintah daerah ini. Dan kita semua yang terlibat pasti kena. Itu yang saya bilang kemarin di DPRD,” kata Jeramun.

Menurutnya, jika korupsinya hanya Rp 4 Miliar, mengapa pemberitaanya lebih dari 4 Miliar. “Kenapa dibesar-besarkan? Yang saya omong kemarin kan begitu,” katanya.

Karena itu, kata dia, ia meminta pemerintah melakukan pembelaan, agar tidak dirusak oleh pengadilan publik.

“Saya tidak melawan media dan mendukung koruptor,” katanya.

Merujuk pada berita TV itu, katanya, itu berita bohong.  “Anggaranya Rp 4 miliar, kok korupsinya lebih dari Rp 4 miliar.”

Jeramun juga mengkritik gaya pemberitaan floresa.co yang menurutnya membuat ia dirugikan. “Seolah-olah saya anti berita. Akibat pemberitaan itu, saya dibuli habis-habisan,” katanya.

Ia mengatakan, dirinya “tidak mempersoalkan pemberitan di media manapun.” “Saya hanya mempersoalkan akurasi,” ungkapnya. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini