Terduga Pelaku Pembunuhan di Mbehal-Mabar Diringkus Polisi, Termasuk Kakak Kandung Camat Boleng

Labuan Bajo, Floresa.co – Puluhan pelaku pembunuhan terhadap dua orang Warga Kusu, Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai berhasil di ringkus Polisi, pada Senin, 16 Januari 2017.

Puluhan orang diduga pelaku merupakan warga Mbehal, Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) yang terdiri dari anak muda dan orang tua paruh baya itu diamankan Polisi dari lokasi kejadian di Mencerite, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Mabar.

Salah satu pelaku lainnya merupakan kakak kandung Bonventura Abunawan, Camat Boleng. Floresa sempat menghubungi Bona untuk memastikan keterlibata kakaknya tersebut, namun ponselnya tidak aktif.

mabar-2Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita parang, tombak dan sejumlah peralatan lainnya. Pada bagian kepala pelaku diikat kain merah.

Para pelaku tidak berkutik ketika puluhan Anggota Polres Mabar bersama anggota TNI mendatangi lokasi kejadian.

Dari puluhan diduga pelaku tersebut salah satunya mengenakan celana seragam TNI. Anggota TNI yang melihat pelaku mengenakan celana seragam tersebut, langsung menyuruh untuk mencopotnya.

Baca Juga: Diduga Konflik Tanah, Dua Orang Ini Dibunuh di Mbehal-Manggarai Barat

Pelaku sempat melawan namun ahkirnya berhasil dicopot sehingga ia hanya memakai celana dalam menaiki kendaran milik polisi menuju polres Mabar.

Orang-orang yang diduga pelaku pembuhunah di Mbehal-Boleng, Manggarai Barat saat diringkus polisiLokasi kejadian yang belum diaspal itu menjadi kendala kendaraan Dalmas Polisi mengangkut pelaku. Meski beberapa anggota mendorong mobil itu agar bisa melintasi jalan yang belum diaspal itu namun tidak berhasil.

Salah satu kendaraan Dalmas Polisi mogok dan tidak bisa melintas ketika kembali dari lokasi kejadian mejemput pelaku. Untung saja ada salah satu kendaran dum Truck yang melintasi kawasan itu sehingga para pelaku menumpangi kendaraan itu menuju polres.

Selain para pelaku, polisi juga mengamankan Robert, Warga Australia yang merupakan pemilik lahan. Lahan yang dijaga dijaga korban tersebut sedang digusur menggunakan alat berat. (Ferdinand Ambo/ARJ/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.