Bupati Tote Sibuk Urus Kasus Dugaan Korupsi

Borong, Floresa.co – Bupati Manggarai Timur, Yoseph Tote kini sedang sibuk mengurus kasus dugaan korupsi dalam pembangunan gedung inspektorat.

Setelah pada pekan lalu, Laurensius Loni, Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Pembangunan yang juga ketua Panitia Pelaksana Kegiatan (PPK) proyek gedung inspektorat, Firman De Morin selaku konsultan pengawas serta kontraktor pelaksana menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Ruteng, pada Senin kemarin, 9 Januari 2017,  Tote menggelar sejumlah pertemuan dengan mereka.

Pantauan Floresa.co pada Senin siang, Tote mengadakan pertemuan pribadi dengan Firman di kantor bupati yang berlokasi di Lehong.

Firman mendatangi kantor itu sekitar pukul 12.00 Wita dan langsung memasuki ruangan kerja Tote yang berada di lantai dua.

Pertemuan Tote dan Firman tidak ditemani oleh pihak lain, berbeda dengan beberapa saat sebelumnya ketika Tote menggelar pertemuan dengan Laurens bersama sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.

Usai pertemuan, Floresa.co sempat memasuki ruangan Bupati Tote, di mana kemudian Firman bergegas keluar dari ruangan itu.

Tote pun tidak mau mengomentari detail terkait dugaan korupsi proyek itu.

Ia  hanya menjelaskan bahwa pengerjaan proyek itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Tidak ada yang salah dalam proses pengerjaan itu,” katanya. “Kita bekerja sesuai aturan yang berlaku,” lanjut Tote.

Ia pun meminta pihak-pihak yang keberatan dengan proyek senilai hampir Rp 2 miliar itu menunjukan data-data.

“Siapa yang melapor, coba tanya dia, sebab kita bekerja sesuai regulasi yang ada,” ujar Tote, menyinggung adanya orang yang melapor kasus ini ke aparat.

Sementara itu, saat ditanya apa langkah bupati dua periode ini memberantas korupsi dan mengurangi aparat yang masuk bui, ia menjawab, itu tanggung jawab setiap individu.

Ia pun meminta seluruh PNS di Matim serta seluruh lapisan masyarakat agar bahu-membahu dalam proses pembangunan wilayah itu sehingga bisa semakin maju.

Terpisah, dihubungi melalui selulernya, Agus Riyanto, Kepala Kejaksaan Negeri Ruteng belum bisa mengespose pemeriksaan sejumlah pihak terkait dalam proyek tahun anggaran 2015 tersebut.

“Mohon jangan di ekspos dulu, kita masih Pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan – red),” ujar Agus. Ronald/Ferdinand/ARL/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini