Pesan Natal dari Kota Dingin Ruteng

Ruteng, Floresa.co – Meski cuaca tidak begitu bersahabat, perayaan malam natal di sejumlah gereja di Kota Ruteng, ibu kota Kabuapten Manggarai Flores berlangsung  dengan aman dan tertib.

Ribuan umat mendatangi sejumlah gereja yang ada di kota itu. Di gereja Katedral Ruteng, misa pertama pada peryaan malam natal dimulai pukul 17.00 hingga 19.30 Wita. Misa pertama ini dipimpin Romo Ompi Latu Pr.

Pantauan Floresa.co Sabtu malam, ribuan umat Katolik memenuhi Katedral Ruteng baik di lantai satu maupun lantai dua Gereja itu. Bahkan halaman Gereja bagian depan pun dipasang sejumlah kursi untuk umat yang berada di luar Gereja.

Dari sisi pengamanan, Natal kali ini berbeda dengan perayaan Natal tahun sebelumnya. Sebab, penjagaan super ketat dilakukan oleh petugas kepolisian. Sebelum dan sesudah misa pertama dan kedua, Polisi memeriksa di dalam Gereja maupun di halaman Gereja untuk memastikan Gereja tetap dalam kondisi yang aman.

Romo Ompi menyampaikan sejumlah pesan yang menyejukkan bagi umat yang hadir pada misa Natal itu.

Kepada Floresa.co Sabtu malam, ia menyatakan Natal adalah peristiwa Allah yang Agung mau menjadi seperti manusia.

Hal tersebut merupakan tanda kerahiman dan tanda belas kasihan kepada umat manusia. Karena itu, seorang umat harus mengalami kembali kerahiman itu.

Terkait isu intoleransi yang sangat kencang akhir-akhir ini, Romo Ompi mengajak seluruh umat Katolik agar tetap tenang dan ciptakan keheningan.

“Mari kita ciptakan keheningan dalam batin kita masing – masing. Agar kita tidak terpancing dengan isu intolerasi itu,” ujar Romo Ompi kepada Floresa.co di Gereja Katedral usai misa pertama Sabtu, 24 Desember 2016 malam.

Terpisah, Romo Lian Angkur, Pr yang memimpin misa kedua, menyatakan situasi apapun di dunia ini, tidak akan pernah menghalangi Tuhan untuk hadir bersama kita.

“Justru dalam situasi itulah kita sangat membutuhkan kehadiran sang raja damai,” ujar Romo Lian kepada Floresa.co usai misa kedua di Katedral Ruteng Sabtu malam.

Menurut Romo Lian, pesan utama dalam hari raya Natal adalah pesan damai kepada umat manusia. Yesus membawa terang ditengah kegelapan.

Kegelapan itu, kata dia antara lain hidup saling bermusuhan, kekacauan, sikap intoleransi dan sebagainya. Oleh karenanya, semangat di hari Natal adalah semangat damai itu.

Ia menambahkan situasi dengan sikap intoleransi yang dilakukan oleh kelompok tertentu tidak menjadi penghalang. Kita tetap semangat dan optimis merayakan Natal.

“Itu menunjukan bahwa kasih kebaikan Tuhan itu masih diatas segala – galanya,” katanya.

Kasih Tuhan jelasnya masih diatas segala kejahatan seperti kejahatan terorisme, ancaman – ancaman intoleran dan sebagainya. (Ronald Tarsan/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikut
spot_img
spot_img

Artikel Terkini