Floresa.co – Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores akan menggelar seminar yang membahas khusus topik tentang sastra.
Seminar yang berlangsung di kampus sekolah tinggi pendidikan calon imam itu akan diadakan pada sore hari ini, Sabtu, 29 Oktober 2016, pukul 16.00 Wita.
Akan hadir dua pembicara, antara lain Romo Inosentius Mansur Pr, staf pendamping para Frater Projo Ritapiret saja dan Gusty Fahik, salah satu alumnus STFK Ledalero.
Romo Ino mengatakan kepada Floresa.co, ia akan memaparkan makalah berjudul, “Sastra NTT Sebagai ‘Advocatus Diaboli,” di mana ia menyoroti dinamika perkembangan sastra di NTT dan pengaruhnya dalam merefleksikan masalah-masalah sosial.
“Dalam tulisan ini saya memakai istilah advocatus diaboli dan mengartikannya sebagai setan pembela serentak pengganggu, yang selalu berpikir lain, selalu melihat dari sisi lain, selalu bersedia dan tidak takut untuk berkonfrontir, tidak begitu saja ‘seia-sekata’ dan tidak menerima begitu saja apa yang terjadi,” katanya.
“Advocatus diaboli merupakan paradigma berpikir kritis serentak menawarkan kritik, tetapi selalu bersifat diskursif, membangun dan solutif,” lanjut imam yang aktif menulis di sejumlah media ini, termasuk di Floresa.co.
Sementara itu, Gusty Fahik, yang kini bekerja di Institut Sophia NTT serta wartawan di Majalah Bulana Kabar NTT akan memaparkan topik “Membedah Wacana Kekuasaan bersama Pramoedya Ananta Toer.”
Bersamaan dengan seminar ini juga akan dirilis dua buku puisi para frater projo yang kini sedang menempuh studi di STFK Ledalero.
Keduanya adalah “Mausoleum” karya Fr Erich Langobelen dan “Minggu Pagi” karya Fr Ardi Suhardi.
Selain itu, akan ada pula pementasan seni, berupa teater dan monolog oleh para mahasiswa, juga pameran buku-buku dari Penerbit Ledalero dan Gramedia. (ARL/FLoresa)