Keluarga Tersangka Judi Kupon Putih Ditipu Oknum yang Ngaku Kasatreskrim Polres Manggarai

Ruteng, Floresa.co – Nama Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Manggara- Flores, Iptu Aldo Febrianto dicatut oleh seseorang untuk memeras keluarga tersangka kasus judi kupon putih yang ditangkap pekan lalu.

Warga yang menjadi korban adalah Philipus Jehamat asal Kembur, kelurahan Satar Peot, kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur – Flores – NTT.

Pada Kamis 13 Oktober lalu, dua keluarga Philipus yaitu Bernadus Jebeot (44) dan Adrianus Jahaut (33) ditangkap karena terlibat dalam perjudian kupon putih. Penangkapan itu terjadi di kios milik Agnes Kende orang tua dari tersangka Bernadus Jebeot.

Saat menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp 25.200.000, enem lembar rekapan angka dan satu buah telepon genggam.

Namun, tersangka menuding polisi telah melakukan kesalahan dalam penyitaan barang bukti. Bernadus Jebeot kepada wartawan mengatakan hanya Rp 1.200.000 saja uang hasil rekapan kupon putih. Sedangkan Rp 24 juta adalah uang kredit di Bank di Borong untuk modal usaha dari ibunya Agnes Kende.

Bahkan Agnes Kende, ibu Bernadus Jebeot kepada sejumlah awak media di Kembur Borong mengatakan Tim Jatarnas Polres Manggarai telah mengambil uang miliknya sekitar Rp 50.400.000. Uang itu dijelaskannya adalah hasil dari keringatnya selama ini bukan uang judi kupon putih dari anaknya Bernadus Jebeot.

Di tengah persoalan ini, tiba-tiba ada orang mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Manggarai menelpon Philipus Jehamat, kerabat dua tersangka. Kepada Philipus dimintakan uang tebusan Rp 5 juta agar dua tersangka bebas.

Dari rekaman percakapan yang diperoleh Floresa.co antara lain sebagai berikut:

“Halo….Pilipus. Bagaimana pak Pilipus? Sudah ada kesiapan? Yang dibicarakan tadi. Sudah siap? 5 juta yah?”

“Nanti kamu foto copy KTP sekitar 10 lembar ya. Materai 6000, 2 lembar setelah itu masukan di amplop putih kemudian tanda tangan di atas materai itu ya. Dana yang 5 juta itu masukan saja di amplop putih itu,”kata oknum yang mengaku Polisi itu.

“Nanti kalau sudah sampai di depan Polres Manggarai, kontak ya?” lanjut pria yang mengaku Kasat Reskrim itu.

Philipus Jehamat pun spontan menyetujui permintaan oknum itu.

“Iya pak. Ketemu dimana pak” ujar Philipus dalam percakapan itu.

“Sudah ada pak. Sudah siap” tambah Philipus dalam percakapan yang berdurasi 03:19 itu.

Philipus Jehamat kepada wartawan menjelaskan dirinya diminta untuk mendatangi Polres Manggarai pada hari Sabtu, 15 Oktober 2016 lalu.

Ia mengatakan dirinya datang mengendarai sepeda motor dari Borong untuk menjemput saudaranya yakni Bernadus Jebeot dan Adrianus Jehaut di Ruteng. Sampai di Mano, oknum yang mengaku polisi itu menelpon dan memintanya agar segera mentransfer uang Rp 5 juta ke rekening oknum tersebut.

Tanpa pikir panjang, Philipus kemudian menyetujui permintaan oknum itu. Lantas, ia mengirim uang Rp 5 juta ke rekening pelaku.

Ia lalu meneruskan perjalanannya menuju Ruteng. Saat tiba di Polres Manggarai ia kemudian bertemu dengan petugas dan menyatakan hendak menjemput dua keluarganya yang ditahan. Namun, betapa kecewanya ia, ketika mendengar penjelasan petugas di Polres Manggarai.

“Bapa kena tipu. Bapak pulang sudah. Kata salah satu petugas di Polres Manggarai” ujar Philipus menirukan.

Sebab, kedua keluarganya itu masih diproses secara hukum di Polres Manggarai.
Philipus Jehamat telah melaporkan kasus dugaan pemerasan ini kepada Polsek Borong.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Kepolisian Resort Manggarai, Iptu Aldo Febrianto mengatakan dirinya baru mengetahui kejadian itu. Ia menegaskan bukan dirinya yang meminta uang tebusan itu. Dan ia juga mambantah oknum pelaku adalah anggotanya di Polres Manggarai.

“Sejak kasus penangkapan penjudi KP (kupon putih) itu saya berada di Jakarta. Saya kan urus pindah, waktu saya ke Jakarta. Kalau nggak salah sudah sering kasus serupa di Manggarai ya” ujarnya kepada Floresa.co Rabu, 19 Oktober 2016 siang.

Ia menambahkan oknum yang mencatut namanya itu telah ia ketahui keberadaannya. Identitas pemilik rekening tujuan transfer pun telah diidentifikasi.

“Saya sudah croscek nomor telepon pelaku yang minta uang. Posisinya di Jakarta Utara. Saya juga sudah cek rekeningnya. Nanti saya minta teman saya di Polda Metro Jaya untuk crosscek lagi kasus ini” jelas Aldo. (Ronald Tarsan/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini