Ivan Nestorman dan “Mogi” di AMI Awards

Floresa.co – “Mogi,” salah satu lagu Ivan Nestorman, musisi top kelahiran Manggarai, masuk nominasi kategori Folksong dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2016.

Meksi tidak keluar sebagai pemenang penghargaan itu yang diumumkan pada Rabu malam, 28 September 2016, namun, Ivan menulis di akun Facebook-nya, ia bangga dengan apa yang ia capai.

“Betapa tidak, dalam 5 tahun terakhir ini saya selalu mementaskan folksong baik di Indonesia maupun berbagai belahan bumi ini termasuk lagu ‘Mogi’,” tulis Ivan.

“Saya melihat, Mogi mempunyai peluang di masa datang menjadi folksong, lagu rakyat. Sekarang ini, masih sebuah lagu yang merakyat.”

Ia menambahkan catatan bahwa adalah sebuah keberuntungan lagu Mogi bertakhta dalam hati orang NTT.

“Mereka menyanyikannya dengan versi masing-masing dalam pesta, dalam acara apa saja, menghadirkan kegembiraan bagi banyak orang, sekaligus memberi berkat bagi mereka yang membawakannya.”

Masuk nominasi sebetulnya bukan kesempatan pertama karya-karya Ivan berjejer di antara kreasi penyanyi di level nasional.

Ivan, yang kerap juga mengelilingi sejumlah negara untuk pentas musik, sudah pernah mendapat penghargaan pada 2007 lalu, bersama grup band Nera.

Kala itu, mereka mendapat trofi SCTV Award untuk kataegori The most innovative recording.

Musik dan Kepedulian Sosial

Menarik bahwa kiprah Ivan di dunia musik, diiringi pilihannya pada kepedulian terhadap soal-soal kemanusiaan.

Beberapa tahun belakangan, ia aktif dalam kampanye publik terkait masalah perdagangan manusia atau human trafficking, khususnya di Nusa Tenggara Timur.

Sejumlah lagu Ivan berisi kritik sosial serta ajakan untuk peduli pada masalah ini.

Beberapa pekan lalu, usai konser bertema melawan human trafficking di Jakarta, ia mengatakan kepada Floresa.co, pilihannya untuk mendedikasikan diri pada problem sosial, ia sebut sebagai bagian dari jawabannya terhadap panggilan untuk peduli pada orang lain.

“Dan, saya ingin mengajak agar lebih banyak orang lagi yang peduli pada masalah ini,” kata Ivan.

Salah satu lagunya, Mama Lekas Pulang, merupakan seruan bagi para tenaga kerja wanita, yang kini mengadu nasib di luar negeri untuk kembali, dan merawat anak-anak mereka yang ditinggalkan di kampung.

Di balik lagu itu, Ivan menitipkan pesan, berjuang di negeri sendiri, lebih baik, daripada harus merantau dan kemudian menjadi objek kekerasan dalam berbagai bentuk.

“Pesan-pesan moral seperti ini yang saya sampaikan dalam lagu-lagu,” katanya.

Mungkin karena menganggap kontribsui sosial lagu-lagunya jauh lebih penting, makanya Ivan menyebut trofi, “hanya bonus saja.”

“Jika kalian suka akan lagu-laguku, karya-karyaku, itulah trofi yang sesungguhnya,” kata Ivan. (Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini