Di Ndilek, Matim, Ibu Kandung Diduga Bunuh Bayi Hasil Selingkuh

Floresa.co – Warga Kampung Ndilek di Kabupaten Manggarai Timur dikejutkan dengan kasus kematian tidak wajar seorang bayi pada Selasa, 12 Juli lalu.

Ibu kandung bayi itu, Agnes Dese (34), diduga kuat sebagai pelaku, demikian kata Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Lukius Okto Selly, yang kini menangani kasus ini.

Keterkejutan warga Ndilek, yang masuk Desa Wejang Mawe, Kecamatan Poco Ranaka Timur bermula ketika pada Selasa sekitar pukul 10,00 Wita, Agnes – yang suaminya merantau ke Malaysia sejak empat tahun lalu – melahirkan bayi perempuan.

Saat itu, kata Okto, Agnes bergulat seorang diri, tanpa dibantu orang lain.

Beberapa menit kemudian, tuturnya, sang bayi menangis histeris. Lalu, mertua Agnes bernama Sabina Sihung mendekati kamar Agnes dan melihat sosok bayi yang masih terbaring.

“Mertuanya melihat pelaku terbaring lemas di kamar bersama bayi. Bayinya tidak diselimuti kain,” kata Okto.

Sabina pun langsung teriak minta tolong. Seorang tetangga, bernama Fransiskus Sensi (43) pun langsung datang dan menggendong bayi tersebut yang sudah dalam kondisi menyedihkan.

“Saat ditemukan, bayi sudah sekarat. Hidung mengeluarkan darah, leher memar dan bagian perut ada bekas cakaran kuku orang dewasa,” ujarnya.

Warga kampung berusaha merawat bayi itu. Baru pada pukul 19.00 Wita, dua orang petugas kesehatan dari Puskesmas setempat tiba di lokasi.

Namun, kata Okto, bayi sudah tidak bernyawa lagi. Saat itu,warga pun melaporkan kasus ini ke polisi.

Polisi langsung datang dan tiba sekitar pukul 23.45 Wita. Bayi itu bersama ibunya pun dibawa ke RSUD Ben Mboy, Ruteng untuk dilakukan visum.

Hasilnya, kata Okto, pada tubuh bayi dengan berat 2,9 kg dan panjang 46 sentimeter itu terdapat bekas cekikan di bagian leher, punggung tampak lebam dan darah sudah mengering pada hidung.

Hasil Hubungan Gelap

Menurut Okto, ibu bayi itu mengaku sudah mempunyai suami yakni Stanislaus Nohar, yang merantau ke Makasar, Sulawesi Selatan.

“Pelaku belum kita periksa secara detail, karena masih lemas. Namun, diduga kuat, bayi itu hasil hubungan gelap,” katanya.

Pantauan Floresa.co pada Kamis, 14 Juli, pelaku dalam perawatan di ruangan gawat darurat RSUD Ben Mboy. Beberapa orang penyidik siaga menjaga pelaku.

Kepada Floresa.co, Agnes mengatakan bahwa bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap dengan kakak iparnya.

“Suami saya ada di Makasar. Bayi yang baru lahir itu hasil hubungan dengan suami dari kakak kandung saya, bernama Alber.”

Ia menuturkan bahwa dirinya sebenarnya tidak berniat menghabisi nyawa bayi itu.

“Biar sumpah, saya tidak punya niat membunuh bayi itu,” ujarnya mengelak.

Menurutnya, bayi itu tewas karena ia paksa agar bisa lahir cepat.

“Bukan sengaja mencekik, tetapi saya memaksa supaya dia lahir,” katanya, sambil menambahkan, menurut perhitungannya, bayi itu memang pas untuk lahir bulan Juli ini. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini