Proyek PLTS Franki Totos, Tinggal Tiang, Tanpa Cahaya Listrik

Labuan Bajo, Floresa.co – Proyek Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Wangkung, Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) – Flores, NTT mubazir. Proyek ini dikerjakan kerabat dekat bupati, Franki Totos.

Listrik tenaga matahari ini dipasang pada tahun 2012. Namun, menurut keterangan warga setempat, dalam waktu setahun lampu-lampunya sudah tidak berfungsi lagi. Kondisinya sudah rusak.Padahal anggaran yang dikucurkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai miliaran rupiah.

Kerusakan lampu-lampu ini membuat harapan warga setempat untuk mendapatkan penerangan listrik kembali padam. Di kampung itu, sejak lama hingga tahun 2012 belum mersakan penerangan listrik.

”Awalnya kita bangga. Selama ini kami belum pernah rasakan penerangan listrik. Tetapi sekarang hanya tinggal tiang dan balon saja yang ada, terangnya sudah tidak ada,”ujar salah satu warga ketika Floresa.co menyambangi kampung Jumat, 24 Juni 2016.

Warga yang meminta namanya tak dipublikasikan itu mengaku tak tahu pasti penyebab lampu-lampu tersebut tidak menghasilkan cahaya listrik. Hanya saja, yang ia ketahui berdasarkan informasi yang berkembang di kampung itu, penyebabnya karena accu (aki) rusak.

“Menurut tukang yang kerja,dananya miliaran tetapi tidak tahu berapa miliar,”ujarnya ketika ditanya soal anggaran.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa Pota Wangka,Aleksander Jehamin mengatakan penyebab PLTS ini tidak menghasilkan listrik karena ada kerusakan inverter. “Ada dua inverter yang rusak. Tahun 2013 akhir juga ada salah satu inverter yang rusak,”ujarnya.

Menurut Aleksander, perangkat yang rusak itu sudah pernah diambil oleh teknisi bernama Medi untuk diperbaiki atas perintah kontraktor.

Ia mengatakan proyek ini dikerjakan tahun 2012 dengan anggaran Rp 2,8 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Total Kepala Keluarga yang menjadi sasaran proyek ini 70 KK ditambahkan pustu dan sekolah.

”Kontraktornya Pak Franki Totos, dia yang kerjakan ini proyek. Dia juga yang menyuruh tenaga ahli datang ambil itu mesin rusak,”ujarnya.

Aleksander mengaku sudah melaporkan kerusakan lampu PLTS tersebut ke Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Manggarai Barat.

”Dinas menjanjikan segera diperbaiki,dalam waktu dekat akan dipasang kembali. Setelah dilapor,kami semua dipanggil semua ke bawa (Labuan Bajo),”ujarnya.

Terpisah, Kontraktor Pelaksana proyek PLTS itu, Franki Totos mengaku, dirinya sudah berupaya membantu dinas mencarikan tenaga teknis.

”Mereka minta bantuan saya, mencarikan teknisi,agar tidak dikerjakan asal-asalan. Intinya dinas minta tolong mau carikan teknisi, makanya dinas ambil alih,”ujar kerabat dekat Bupati Agustinus Ch Dula ini.

BACA JUGA:

Menurutnya,kerusakan itu terjadi sejak pertengahan tahun 2014. Namun, menurutnya kerusakan hanya pada satu inverter.

”Ada satu jalur inverternya rusak. Lalu, kepala desa ambil sikap cabut semua agar tidak ada kecemburuan. Lalu dinas ambil alih untuk perbaik.Kalau tidak salah,sekarang alatnya sudah ada dinas dan segera dipasang kembali,”ujar anak mantu kakak Bupati Agustinus Ch Dula ini.

Dintanya pagu anggaran proyek tersebut, Totos mengaku sudah lupa.”Dulu saya pakai PT Kencana, pagunya saya lupa, berapa sudah?”, tandasnya.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Manggarai Barat Jon Karjon, tidak membeberkan secara detail terkait proyek PLTS itu. ”Pagunya saya tidak ingat lagi,”ujarnya.

Terkait kerusakan, Karjon mengatakan sudah diperbaiki. “Sudah diperbaiki, besok mau dipasang. Dinas talangani semua,termasuk biaya perbaikan,”ujarnya. (Ferdinand Ambo/Sirilus Ladur/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini