Pasar Borong Terbakar, Pedagang Mengaku Rugi Ratusan Juta

Borong, Floresa.co – Sejumlah pedagang pasar inpres Borong, Manggarai Timur (Matim)-Flores-NTT mengaku mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena kebakaran yang terjadi Jumat malam, 6 Mei 2016.

“Barang saya yang terbakar nilai uangnya sekitar 90 juta, karena saya menjual pakaian” ujar Hermansyah, seorang pedagang kepada Floresa.co Sabtu, 7 Mei 2016 di Borong.

Menurut Hermansyah, pedagang mencurigai ada unsur kesengajaan dibalik kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.30 Wita itu.

“Kami menduga ada unsur kesengajaan dalam kasus kebakaran ini, karena pada saat kebakaran listrik mati, kemudian lilin juga tidak ada, ya, mungkin ada oknum yang sengaja bakar toko kami”, ujarnya.

Ia mengaku uang usahanya merupakan pinjaman dari BRI. Karena itu, setelah kejadian semalam, ia sudah melaporkan ke pihak BRI.

Ia menyesal dengan pemerintah Matim, yang terkesan tidak respon dengan kebakaran yang terjadi di pasar.

“Sejauh ini belum ada pihak Perindagokop maupun BPBD yang turun ke lokasi untuk mendata korban serta kerugian pedagang terkait bencana kebakaran ini”, ujarnya.

Token, korban lainnya mengharapkan bantuan dari pemerintah. Ia mengaku kerugian yang dideritanya mencapai Rp 100 juta.

“Kami terus terang sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah Matim, karena terus terang modal kami sudah tidak ada lagi, kami harus berusaha dari nol lagi” kata Token.

Harapan yang sama pula diutarakan oleh Yusuf Candra yang mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 80 juta.

BACA JUGA:

“Kalau memang pemerintah ada perhatian sama kita, yah bersyukur, kerugian kita ini cukup besar pak”, tandasnya.

Terpisah, Basilius Teto, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindakop) Kabupaten Manggarai Timur (Matim),membantah tudingan pedagang soal tidak responsifnya pemerintah terkait dengan bencana kebakaran itu.

“Pernyataan pedagang itu tidak benar, pihak Perindagkop sudah turun melihat lansung kebakaran itu dan kami sementara melakukan proses pendataan korban, kami bisa pastikan hari Senin untuk melakukan final soal pendataan tersebut,”ujar Teto.

Teto menuding kebakaran semalam terjadi karena ulah pedagang sendiri. “Kalau mau jujur kebakaran itu ulah mereka sendiri, sudah dibilang jangan berjualan di depan jalan, tapi mereka tidak hirau”,”tandasnya.

Menurutnya, sumber api dari lapak yang mereka bangun sendiri, bukan dari kios yang di bangun oleh pemerintah kabupaten.”Mungkin saja mereka nyalakan lilin lalu pulang rumah,”ujanrya.

Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim belum bisa dikonfirmasi oleh Floresa.co terkait bencana kebakaran ini. (Ronald Tarsan/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini