Pengakuan Karyawan di Kanawa

Floresa.co –  Pulau Kanawa di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sudah menjadi lahan bisnis PT Kanawa Resort Island, yang disebut-sebut milik pengusaha asal Italia.

Sebagaimana disaksikan Floresa.co saat berkunjung pada Sabtu akhir pekan lalu, tampak pantai di pulau itu sangat bersih. Pulau itu pun ditata sedemikian rupa, sehingga menjadi indah.

Kanawa menjadi bahan perbincangan, setelah sebelumnya dihebohkan dengan kabar pengusiran 36 wisatawan domestik saat mereka duduk di bawah pohon dekat pantai beberapa waktu lalu.

Hal ini mendorong sejumlah warga di Mabar yang tergabung dalam Kelompok Peduli Pariwisata mengunjungi pulau itu, pada Sabtu.

Setibanya di sana, terjadi perdebatan dengan para satpam, juga dengan petugas yang benama Yunita, sebagaimana dalam laporan kami sebelumya “Cerita dari Kanawa: Privatisasi dan Pola Peminggiran”

Di sela-sela kunjungan itu, Floresa.co juga berbincang-bincang dengan beberapa karyawan.

Mereka mengungkapkan keluhan terkait pekerjaan di tempat itu, termasuk saat harus meminta setiap tamu membayar bila hendak berlabuh ke Kanawa lewat satu-satunya dermaga milik perusahan.

Mereka juga merasa malu ketika menawarkan fasilitas yang ada, namun tamu mengaku tidak mampu.

”Kasihan juga, kita tawarkan tetapi mereka bilang tidak ada uang. Jelas tidak mungkin dipaksa,” ujar salah satu karyawan.

Ia mengatakan, mereka biasa dimarahi jika tidak ada yang menggunakan fasilitas atau makanan dan minuman tidak terjual.

Menurutnya, ia dan beberapa karyawan lain merasa tertekan dengan pimpinan mereka.

Diapun mengaku digaji satu juta rupiah per bulan. Untuk makan, minum dan penginapan, katanya memang ditanggung perusahan. Namun, untuk perlengkapan lain, termasuk sabun ditanggung sendiri.

Salah satu satpam juga mengaku, beberapa karyawan berencana mengundurkan diri.

“Mereka bilang akan keluar dari tempat ini setelah dapat gaji bulan ini,” kantanya.

Terkait tidak dibiarkannya wisatawan asal Surabaya untuk memasuki pulau itu, kata dia, mereka sebenarnya merasa kasihan. “Jujur, kita sayangkan waktu itu, tapi kita tidak berdaya,” ujarnya.

Ketika pengakuan karyawan ini dikonfirmasi ke Yunita dari PT Kanawa Resort Island, ia mengatakan, itulah tugas mereka.

“Kalau tidak bekerja, dari mana uang membayar gaji,” katanya.

Ia menjelaskan, jumlah karyawan perusahan mereka sebanyak 35 orang. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini