Ini Rangkaian Kejadian yang Berujung Maut Pada Fidelis

Floresa.co – Fidelis Honto, mahasiswa asal Manggarai Barat (Mabar) meninggal dengan cara sadis akibat pengeroyokan oleh rekan sesama Manggarai di Malang, Jawa Timur pada Sabtu (14/11/2015).

Ia dikeroyok sekitar 20 orang, yang membuat nyawanya tidak tertolong.

BACA: Di Malang, Mahasiswa Asal Manggarai Bentrok: Satu Tewas

Informasi yang dihimpun Floresa.co dari sejumlah sumber di Malang menyebutkan, peristiwa pada Sabtu adalah puncak dari rangkaian kejadian dari Minggu sebelumnya, tepatnya pada pertandingan bola antara Tim Pacar, Mabar dan Tim Kota Komba, Manggarai Timur (Matim) di Lapangan Armed, Kota Malang.

Kedua tim yang hampir semuanya mahasiswa perantauan Manggarai di Kota Malang tidak dapat mengotrol emosi ketika permainan berlangsung.

Seperti banyak pertandingan sepak bola ‘para diaspora’ asal tana kuni agu kalo di Kota Malang sebelumnya yang hampir selalu berujung adu naluri kebinatangan, pertandingan Minggu lalu itu pun berakhir dengan   perkelahian.

Informan Floresa.co yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kejadian berawal dari ‘salah pukul’ terhadap seorang mahasiswa  asal kampung Pata, Ranggu-Kolang oleh teman-teman dari Kota Komba.

Mengetahui itu, anak-anak dari Pacar dan Kolang menyandera beberapa motor dari para pemain dan pendukung Kota Komba.

Pada pertandingan lanjutan Sabtu kemarin, sebenarnya sudah hendak dilakukan “damai” di luar lapangan. Namun, hal itu tidak tewujud.

Naas bagi Fidelis dan dua teman lain saat dalam perjalanan pulang dari lapangan.

Ketika itu, ia dan dua temannya singgah di pom bensin di bilangan Klojen, tepatnya Jl Embong Brantas, Kota Malang.

Seketika itu, datanglah sekitar 20-an orang yang diduga pemain dan pendukung Kota Komba dan langsung menyerang mereka.

Dua teman Fidelis berhasil melarikan diri. Dan, tinggal ia sendiri yang tidak berhasil. Ia pun serentak jadi sasaran amarah penyerang.

Sekitar 15 menit Fidelis dikeroyok, polisi datang dan harus melepaskan hingga tiga kali tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan gerombolan pengeroyok.

Hingga Sabtu malam, polisi menyebut sudah menetapkan 7 pelaku pengeroyokan ini.

BACA: Polisi: Ada 7 Pelaku Pengeroyokan Fidelis Honto

Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata mengatakan, penetapan 7 pelaku itu berdasarkan kesaksian teman korban.

“Kami sudah berhasil menangkap 2 pelaku dan sisanya masih dalam pengejaran,” ujar Singgamata, sambil menambahkan, polisi, “terus melakukan penyelidikan untuk mengembangkan kasus ini.”

Ia mengimbau kepada teman korban untuk tidak melakukan aksi balas dendam.

“Kami minta seluruh teman-teman korban jangan ada yang bereaksi atas kejadian ini, serahkan semua pada kepolisian,” ujar Singgamata.

“Pelaku jelas akan menerima konsekuensi atas perbuatannya.  Untuk itu kami minta seluruh pihak untuk menjaga bumi Arema ini,” lanjutnya. (Fred/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini