Sanpio Mensyukuri Usia ke-60

Tari Ja'i menjemput tamu undangan yang hendak menghadiro Misa syukur HUT Sanpio. (Foto: Facebook Gabriel Mahal)
Tari Ja’i menjemput tamu undangan yang hendak menghadiro Misa syukur HUT Sanpio. (Foto: Facebook Gabriel Mahal)

Kisol, Floresa.co – Puncak perayaan HUT ke-60 Seminari Pius XII Kisol (Sanpio) sudah berlangsung pada hari Selasa kemarin (8/9/2015), dalam Misa syukur yang dipimpin Uskup  Ruteng, Mgr Hubert Leteng Pr.

Misa itu juga dipadukan dengan syukuran HUT imamat ke-50 Pater Frans Mido SVD, imam yang puluhan tahun mengabdi sebagai pengajar di Sanpio.

Selain Uskup Hubert, misa syukur ini dipimpin juga oleh Uskup Sorong Mgr Hilarion Datus Lega Pr, Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Maumere Mgr Gerulfus Cherubim Parera dan Uskup Emeritus Mgr Mikael Cosmas Angkur OFM yang kini menetap di Labuan Bajo.

Hadir dalam Misa ini siswa  SMP dan SMA Seminari Kisol serta orangtua mereka,  para alumni, Bupati Manggarai Timur Yoseph Tote dan jajaran pemerintah serta undangan yang lain.

Dalam khotbahnya, Mgr Huber mengingatkan para seminaris dan alumni Sanpio untuk terus memuliakan panggilan Tuhan serta menabur kesetiaan dan ketekunan.

Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan dua nilai penting dari dua perayaan HUT yang bertemakan “Menabur Kesetiaan, Memuliakan Panggilan Tuhan” itu.

Ia menerangkan tujuan dan arah seminari adalah memuliakan panggilan Tuhan. Hal tersebut, katanya, menjadi tanggung jawab keluarga besar seminari.

Kata dia, semua kegiatan keluarga besar seminari harus mengarah pada upaya memuliakan panggilan Tuhan.

“Karena itu, relasi dengan Allah harus menjadi titik fokus dan pusat dari seluruh kegiatan seminari dan alumni. Fokus ini penting agar kita tahu diri dan tidak sombong atas prestasi-prestasi kita. Karena bukan kita sendiri yang bekerja melainkan Allah bekerja dalam segala sesuatunya,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Tote dalam sambutan, mengucapkan terima kasih atas kontribusi Sanpio sebagai sekolah berkualitas.

“Kami juga akan berupaya membantu dan mendukung sekolah ini,” katanya.

Sanpio mulai dirintis sejak tahun 1950 oleh Mgr Van Bekkum SVD, Vikaris Apostolik Ruteng. Pada 23 Maret 1951, Pastor Juray Vojenciak SVD  SVD berhasil mendapatkan tanah di Kisol, yang diserahkan oleh para tuan tanah Kedaluan Manus dan Kedaluan Ronggakoe.

Siswa pertama yang berjumlah 30 orang masuk di Kisol pada 7 September 1955, dan sehari setelahnya mereka mulai proses pendidikan.

Rektor pertama saat itu adalah Pastor Leo Perik SVD dan Prefek Pastor Gregorius Manteiro SVD, yang kemudian menjadi uskup.

Dari 30 orang angkatan pertama itu, ada tiga yang menjadi imam, yakni Romo Mikael Wangku Pr, Pater Aleks Ganggu SVD dan Pastor Eduardus Sangsung SVD. Pastor Edu kemudian ditahbiskan menjadi uskup.

Sejak tahun 1955 sampai tahun 2015 ini, sudah ada 5.364 yang pernah sekolah di Kisol.

Untuk kondisi sekarang, data yang yang dihimpun Floresa.co menunjukkan, jumlah siswa 468 orang di mana SMP ada 343 dan SMA 125 siswa.

Jumlah staf pembina 17 orang, dengan rincian 10 pastor, 1 diakon dan 6 frater, guru awan dan pegawai 25 orang serta karyawan-karyawati 25 orang. (Ari D/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini