Sampah di Kampung Wisata Komodo

Sampah berserakan di kampung Komodo, Taman Nasinal Komodo (Foto:Sefry Jemandu)
Sampah berserakan di kampung Komodo, Taman Nasinal Komodo (Foto: Sefry Jemandu)

Labuan Bajo, Floresa.co – Kampung Komodo yang terletak di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat (Mabar)-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) penuh dengan sampah.

Pantauan Floresa co, Minggu (30/9/2014), kampung yang tersohor karena binatang langkah komodo itu tampak kotor karena masyarakatnya membuang sampah sembarangan.

Di bawa kolong rumah, aneka sampah berserakan. Di sekeliling rumah juga tampak banyak botol plastik yang dibuang tidak pada tempatnya.

Kali yang berada di tengah kampung Komodo pun dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga sehingga tercium aroma tak sedap.

Sementara di pinggiran laut tampak pecahan piring, gelas dan plastik yang tenggelam dan terampung.

Kampung wisata ini dihuni oleh kurang lebih 1.000 jiwa. Hanya ada beberapa rumah yang terlihat memiliki tempat sampah berwarna kuning.

Rasin, warga kampung Komodo yang bertugas mendata wisatawan atau pengunjung yang hendak melakukan tracking di kampung tersebut mengatakan, penyebab banyaknya sampah yang dibuang sembarangan adalah karena minimnya tong sampah yang tersedia.

“Memang begini kondisi kami di sini Pak. Masyarakat sulit sekali membuang sampah pada tempatnya akibat dari minimnya jumlah tong sampah yang diberikan oleh pemerintah,” ujarnya.

Ia mengaku, sebenarnya di kampungnya ada jadwal pembersihan sampah bersama-sama. Itu, kata dia dilakukan tiga kali seminggu.

“Tetapi kegiatan tersebut harus menggunakan uang untuk membeli permen dan manisan untuk warga dan anak-anak yang terlibat,” tandasnya.

Celly Asman, pemandu wisata dari Labuan Bajo mengatakan, kondisi ini yang sering membuat banyak wisatawan tak betah berada di kampung tersebut.

Celly berharap, Pemkab Mabardan pengelolah TNK menyediakan tempat sampah yang banyak. Selain itu, yang tak kalah penting adalah memberikan pendidikan soal membuang sampah yang benar kepada masyarakat setempat.

“Tentu dengan lingkungan yang bersih membuat wisatawan betah tinggal di kampung Komodo dan kampung lainnya yang ada di area TNK,” ujarnya. (Sefry Jemandu/PTD/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini