Ini Alasan KPUD Mabar Tak Tetapkan Pranda-Padju

Pasangan calon yang hadir dalam acara penetapan paslon di kantor KPUD Manggarai Barat, Senin (24/8/2015)/Foto : Sirilus Ladur/Floresa
Pasangan calon yang hadir dalam acara penetapan paslon di kantor KPUD Manggarai Barat, Senin (24/8/2015)/Foto : Sirilus Ladur/Floresa

Labuan Bajo, Floresa.co – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat (Mabar) sudah menetapkan lima bakal calon bupati dan wakil bupati menjadi calon yang sah untuk bertarung dalam pilkada daerah itu 9 Desember nanti.

Salah satu bakal calon yang sudah mendaftar pada 28 Juli, tidak ditetapkan bersama lima pasangan lainnya, yaitu bakal calon Fidelis Pranda-Benyamin Padju.

Padahal, berkas pasangan Pranda-Padju ini diterima oleh KPUD saat itu. Namun, mengapa hari ini tak ditetapkan sebagai calon?

BACA Juga : Pranda-Padju Tak Ditetapkan KPUD Manggarai Barat

Ketua KPU Mabar, Aventus Jesman mengatakan diterimanya pendaftaran paket Pranda-Padju pada 28 Juli lalu hanya karena dipaksa.

“Kita dipaksa makanya kita terima, agar situasi keamanan tidak terganggu,”kata Aven di kantor KPUD Mabar, usai penetapan lima pasangan calon hari ini, Senin (24/8/2015).

“Bagi paket yang keberatan dengankeputusan ini, silakan menempuh jalur hukum,”tambahnya.

Ada pun pasangan yang hari ini ditetapkan adalah Maximus Gasa-Abdul Asis, Agustinus Ch Dula-Maria Geong, Mateus Hamsi-Paul Serak Baut dan Tobias Wanus-Frans Sukmaniara. Empat pasangan ini diusung oleh partai politik.

Baca Juga : Inilah Calon-Calon dalam Pilkada Manggarai Barat

Satu pasangan lainnya,yaiut Ferdinandus Pantas-Yohanes Hapan maju melalui jalur perseorangan. Sebelumnya, partai pengusung Maxi-Asis, mempersoalakan data dukungan calon perseorangan yang beken dengan sebutan Firdaus ini.

Dijaga Ketat Aparat Keamanan

Pada acara penetapan pasangan calon hari ini, dua pasangan tak hadir di kantor KPUD. Dua pasangan tersebut adalah Mateus Hamsi-Paul Serak Baut dan Maximus Gasa-Abdul Asis.

Aventus Jesman menyatakan bagi kandidat yang hari ini tidak hadir diberi toleransi.”Saat undian nomor urut besok pagi, seluruh kandidat wajib hadir,”ujar Aventus.

“Paket kami sedang sosiliasi di kampung-kampung, hanya kami saja yang menyaksikan,”ujar Marten Warus,selaku ketua tim pemenang Maxi Asis.

Aventus mengatakan kelima kandidat bupati dan wakil bupati yang sudah ditetapkan hari ini sudah melalui mekanisme yang ditetapkan undang undang. “Kita tidak mengundang paket Pranda Padju, mereka gugur ketika hendak mendaftar,”ujarnya.

Pantauan Floresa.co, situasi proses sidang pleno penetapan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Manggarai Barat hari ini mendapat penjagaan ketat aparat TNI, Kepolsian dan Brimob.

Sejumlah aparat keamanan menjaga sejumlah titik sentral di Kota Labuan Bajo,seperti bandar udara Komodo,perempatan Langka Kabe, pertigaan Polres atau jalan menuju KPU dari arah Patung Caci.

Di luar kantor KPU sendiri, sejumlah aparat siaga mengenakan laras panjang. Tim sukses calon yang hendak memasuki ruangan KPUD harus dilengkapi ID card yang dibagikan pihak KPUD.

Sementara jalan menuju kantor KPU dari arah Polres dan arah Langka Kabe di tutup rapat.

Selain penjagaan ketat di kawasan strategis kota Labuan Bajo, aparat juga menjaga pintu keluar dari kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Mabar.

Seperti yang terpantau Floresa.co, aparat Polsek Lembor menjaga di ruas jalan Lembor-Labuan Bajo (pertigaan Wol-Datak) atau pintu keluar bagi warga kecamatan Welak,Ndoso,Macang Pacar yang hendak ke Labuan Bajo.

Selain di pertigaan Wol-Datak, aparat juga menjaga semua pintu keluar warga sepuluh kecamatan. “Setiap kecamatan kita jaga dan mencegat warga yang ingin menyaksikan penetapan di KPU Mabar”ujar salah satu aparat kepolisian yang namanya tidak mau disebutkan.

Menurutnya, pengetatan keamanan tersebut untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang penetapan calon tetap di Mabar.

“Untuk menjaga kelancaran pilkda Mabar,sebanyak 300 orang personil Mabes stand by,kapan dibutuhkan pasti siap datang di Mabar, ujarnya

Alfridus Lius, warga Welak menyatakan dirinya bersama beberapa warga lainya ingin menyewa kendaraan umum menuju Labuan Bajo,menyaksikan penetapan.”Karena ada polisi yang jaga,kita tidak berani.Takutnya kita di suruh pulang,”ujarnya.

Karena itu, dirinya terpaksa menggunakan kendaraan travel agar bisa mencapai Labuan Bajo sehingga bisa mengetahui kepastian kandidat yang lolos dalam hajatan Pilkada mendatang. (Ferdinan Ambo/Sirilus Ladur/PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini