Pemda Mabar Diminta Perhatikan Jalan dalam Kota Labuan Bajo

Kepala Dinas PU Manggarai Barat, Agutinus Tama
Kepala Dinas PU Manggarai Barat, Agutinus Tama

Labuan Bajo,Floresa.co – Anggota DPRD Manggarai Barat Blasius Pandur meminta pemerintah daerah setempat untuk memperhatikan jalan-jalan di dalam kota Labuan Bajo.

Politikus Hanura ini mengatakan baik jalan utama maupun jalan lingkungan di dalam kota, yang disebut sebut sebagai pintu gerbang masuk pulau Komodo ini, tak diperhatikan pemerintah.

Akibatnya, banyak wisatwan baik domestik maupun mancanegara mengeluh dengan kondisi jalan yang rusak.

“Kalau bisa Bapeda dan Dinas mengusulkan dan merancang mulai dari sekarang program jalan dalam kota harus hotmix, jangan melihat jalan utama yang sudah bangun itu anggaran dari APBN bukan APBD, yang kita harus dibangun adalah jalan lingkungan dan harus hotmix,”ujarnya, Kamis (6/8/2015).

Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Tama mengatakan berdasarkan sumber pendanaannya, jalan di dalam kota Labuan Bajo terdiri atas tiga kategori, yaitu jalan yang didanai APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten.

“Banyak ruas jalan dalam kota sudah di bangun,hanya saja sekarang tinggal peningkatan saja,semua kembali kepada dana APBD kita. Saya sangat berterima kasih kepada anggota dewan, kita punya pemahaman yang sama untuk meningkatkan ruas jalan dalam kota,”ujar Tama menanggapi Blasius Pandur.

Tama mengakui ada bebrapa jalan utama di dalam kota yang belum di hotmix. Demikian juga jalan lingkungan yang sudah dibuka tetapi belum ada peningkatan.

“Harapan kami jalan dan drainase dalam kota Labuan bajo perlu di tingkatkan,dan semuanya kembali pada anggaran,sehingga rancangan anggaran bisa untuk luncurkan di tahun 2016,”ujarnya.

Secara terpisah Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Barat Ovan Adu mengatakan APBD 2014 dan 2015 sudah menganggarkan peningkatan ruas jalan ke Golo Koe,ruas jalan belakang Seminari, ruas jalan Wae Mata, ruas depan gereja Wae Kesambi menuju kampung Wae Kesambi dan jalan lingkungan dalam kapung Wae Kesambi.

Adu mengatakan salah satu penyebab rusaknya jalan di dalam kota adalah karena sering dilalui mobil ekspedisi.

“Kendala yang kami hadapi selama ini tidak adanya jembatan timbang dalam kota, sehingga tidak bisa mengukur tonase mobil ekspedisi yang mengangkut barang dari pelabuhan ke gudangnya masing-masing,”ujar Adu.

Adu pun sepakat kalau dalam anggaran APBD 2016, peningkatan jalan dalam kota Labuan Bajo menjadi prioritas.

“Apalagi sekarang banyak penduduk di kota Labuan Bajo,begitu juga banyak mobilitas baik kendaraan roda dua,maupun roda empat,untuk membangun ruas jalan baik jalan utama maupun jalan lingkungan,drainase semuanya kembali ke anggaran,”ujarnya. (Sirilus Ladur/PTD/Floresa).

spot_img
spot_img

Artikel Terkini