Hanura Sebut Hery-Adolf Mampu Perangi Kemiskinan Di Manggarai

IMG_0963Ruteng, Floresa.co– Ben Isidorus, ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyebut pasangan Heribertus GL Nabit dan Adolfus Gabur (Paket Hery-Adolf) sebagai kontestan yang mampu memerangi kemiskinan di kabupaten Manggarai.

Peluang itu dalam Pemilukada pada 9 Desember nanti semakin terbuka karena didukung oleh partai-partai besar dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Semua kadernya sudah teruji dalam perhelatan politik.

Hal itu ia sampaikan dalam dalam orasi politiknya saat acara deklarasi paket Hery-Adolf di sekretariat pasangan tersebut di kampung Watu-Ruteng, Selasa (28/7/2015) lalu.

Perlu diketahui, partai pengusung paket Heri-Adolf sudah ada lima partai besar dengan total kursi sebanyak 18 dari 35 kursi di DPRD Kabupaten Manggarai. Partai-partai tersebut, antara lain, Hanura, PDI-Perjuangan, NasDem, PKB, dan Golkar.

Sedangkan Paket Deno-Madur sendiri mendapatkan sokongan enam partai politik dengan total kursi sebanyak 17 dari 35 anggota DPRD. Ke enam partai pengusung paket Deno-Madur, antara lain, partai PKPI, PBB, Demokrat, Gerindera, PAN, dan PKS.

Sangat besar kemungkinan, Pilkada Manggarai akan berlangsung head to head antara paket Hery-Adolf dan pasangan Deno Kamelus dan Victor Madur (Paket Deno-Madur), kalau paket Pilar belum bisa memenuhi denda sebesar 25.00 dukungan pada 4-7 Agustus mendatang.

Selain itu, di depan para pendukung paket yang bertagline, “cara baru, prioritas baru, dan orang baru” tersebut Ben menambahkan, dalam upaya memberantas kemiskinan Koalisi Indonesia Hebat ditambah dengan partai penyeimbang yakni Golkar.

“Pilkada tahun 2015 ini, hampir semua partai Koalisi Indonesia Hebat dan penyeimbangnya Golkar akan memenangkan paket Heri-Adolf. Kita perang kemiskinan dan kebodohan,” ujar anggota DPRD Kabupaten Manggarai ini.

Berdasarkan data pusat statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2014, penduduk miskin di Kabupaten Manggarai masiah besar yakni sekitar 39.910 dari 67. 570 kepala keluarga. Artinya, sekitar separuh keluarga masih berada disebut angka kemiskinan.(Ardy Abba/GR/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini