Terkait Video Dugaan Suap, PMKRI Desak Periksa Bahali dan Bupati Dula

Foto layar video terkait pengakuan bahwa Bupati Mabar Agustinus Ch Dula pernah menerima suap (Foto: Floresa.co)
Foto layar video terkait pengakuan bahwa Bupati Mabar Agustinus Ch Dula pernah menerima suap (Foto: Floresa.co)

Ruteng, Floresa.co – Kabar beredarnya rekaman audiovisual di YouTube terkait dugaan suap terhadap Bupati Manggarai Barat (Mabar) Agustinus Ch Dula turut menyita perhatian Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng.

Menurut PMKRI, rekaman audiovisual yang diunggah pemilik akun YouTube Antoni Baro itu telah memberi citra buruk ke ruang publik terkait kepemimpinan Dula.

Karena itu, organisasi kemahasiswaan nasional itu mendesak Kepolisian Resort (Polres) Manggarai Barat (Mabar) segera memeriksa Yohanes Bahali, orang yang ada dalam video tersebut terkait kebenaran tudingannya terhadap Dula.

“Kita tidak pernah tahu apakah ia memberikan kesaksian benar atau bohong. Oleh karena itu, yang mengetahui  pasti soal hal itu adalah aparat keamanan,” kata Kenediktus Tiwu, Ketua Presidium PMKRI Ruteng kepada Floresa.co, Sabtu (11/7/2015) malam.

Benediktus menegaskan, rekaman berdurasi 2,37 menit ini bukan rahasia pribadi tetapi sudah menjadi rahasia umum.

PMKRI juga mendesak agar Dula diperiksa, usai memeriksa Bahali.

“Kami mendesak Polres Mabar untuk melakukan penyelidikan dan memanggil Bupati Mabar agar secepatnya kebenaran dugaan tersebut diketahui publik. Terkait rekaman yang tersebar di YouTube, jujur saja kami merasah risih dengan sikap abuse of power yang dilakukan oleh salah satu pimpinan daerah Mabar itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, tidak ada alasan bagi  kepolisian untuk tidak memeriksa semua pihak terkait video tersebut.

Walau beberapa waktu lalu, demikian Benediktus, Bupati Dula telah menepis isu bahwa ia tidak pernah menerima suap dari CV Watu Panggal tersebut, namun bagi PMKRI tentu saja klarifikasi ini tidak cukup kuat  bagi masyarakat luas yang pernah menonton video tersebut terhadap kinerja Bupati Dula.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rekaman audiovisual yang diunggah oleh pemilik akun Antoni Baro ini  berjudul ” BUPATI TERIMA SUAP PROYEK FIKTIF MPEG1 VCD PAL”.

Selain rekaman audiovisual, sebelumnya video dengan rekaman hanya audio diunggah oleh pemilik akun YouTube Yosep Karjon.

Isinya tak jauh beda dengan video sebelumnya yang hanya berisi rekaman suara.

Dalama rekaman ini, dikatakan bahwa Dula menerima uang Rp 142 juta dari CV Watu Panggal, meski tidak disebutkan jenis proyek dimaksud.

Namun, penelusuran Floresa.co, proyek yang dikerjakan adalah proyek bencana alam tahun 2012 dengan total anggaran Rp 11 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

“Setelah pembukaan penawaran, sudah diketahui bahwa atas nama CV Watu Panggal itu, karena tidak ada penantangnya, tidak ada lawannya di situ, maka dia menang,” ujar orang yang diduga sebagai Yohanes Bahali dalam rekaman itu.

Dikatakan dalam video itu, setelah dinyatakan sebagai pemenang, Dula meminta uang fee ke CV Watu Panggal.

Pihak CV Watu Panggal kemudian menceritakannya kepada Bahali.

“Ini ada SMS dari Pak Bupati. Pak Bupati ada minta uang, minta uang untuk fee-nya,” ujar Bahali menirukan pernyataan dari pihak CV Watu Panggal.

Yohanes  lalu menyarankan orang tersebut untuk mengikuti saja apa yang diminta itu.

Uang tersebut diberikan sebelum proyek dikerjakan dan sebelum pengumuman pemenang tender.

Ketika berbincang-bincang dengan Floresa.co meminta tanggapan Dula terkait kesaksian dalam rekaman tersebut, ia membantahnya.

“Untuk saya meminta uang seberani seperti itu, tidak pernah. Apalagi tawar-menawar melalui sms. Saya tidak pernah tawar-menawar uang proyek,” ujar Dula ketika ditemui di Jakarta, Selasa malam (7/7/2015).

Ia mengatakan siap untuk dikonfrontir dengan berbagai pihak yang disebutkan dalam rekaman video itu yaitu Yohanes Bahali dan CV Watu Panggal. (Ardy Abba/ARL/Floresa.co)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini