Uskup Ruteng: Gereja Tidak Dukung Calon yang Pro Tambang

Aksi tolak tambang di Ruteng pada Senin (13/10/2014), yang diikuti para pastor dan umat di Keuskupan Ruteng. Aksi pada hari itu dilakukan secara serempak di tiga kabupaten, sebagai upaya menegaskan sikap Gereja menentang tambang.
Aksi tolak tambang di Ruteng pada Senin (13/10/2014), yang diikuti para pastor dan umat di Keuskupan Ruteng. Aksi pada hari itu dilakukan secara serempak di tiga kabupaten, sebagai upaya menegaskan sikap Gereja menentang tambang.

Floresa.co – Menghadapi Pilkada di dua kabupaten yang masuk wilayah Keuskupan Ruteng yaitu Manggarai dan Manggarai Barat (Mabar), Mgr Huber Leteng Pr menegaskan, Gereja tidak akan mendukung calon yang pro tambang.

“Memang kita sudah lama menolak. Jadi, tentu saja secara implisit, siapa saja calon yang mendukung tambang, Gereja tidak akan mendukung (calon tersebut)”, tegas Leteng kepada Floresa.co usai menghadiri acara syukuran 25 tahun imamat Pastor Goris Jehanus SVD di Paroki St. Antonius Mbeling, Borong, Manggarai Timur (Matim), pada Jumat, (3/7/2015).

“Kalau ada calon-calon yang terang-terangan atau secara diam-diam mendukung tambang, maka Gereja tidak akan mendukung”, tegasnya lagi.

Leteng melanjutkan, Gereja memiliki sikap bulat menolak kehadiran tambang di Manggarai Raya.

Mendukung tambang, demikian Leteng, bertentangan dengan harapan Gereja dan masyarakat.

Ketika ditanya, siapa saja calon yang mendukung tambang, Leteng mengaku belum tahu pasti.

“Mereka itu siapa, kita tidak tahu”, kilah uskup ini yang pernah menggelar Misa di lokasi tambang di Kecamatan Reok, sebagai ekspresi perlawanannya terhadap industri ekstraktif itu.

Meski Uskup Ruteng enggan menyebut sejumlah nama, namun catatan Floresa.co berdasarkan rekam jejak sejumlah kandidat, calon petahan tampak memiliki rekam jejak pro tambang.

Sebut saja misalnya, di Mabar, Fidelis Pranda yang selama masa kepemimpinannya pada 2005-2010 memberi sejumlah izin tambang.

Kekalahannya pada Pilkada 2010 silam, dinilai banyak pihak sebagai akibat dari kampanye lawannya, Agustinus Ch Dula yang mengambil sikap anti tambang, sebuah strategi kampanye yang mampu mematahkan upaya Pranda untuk menjadi bupati di periode kedua.

Sementara di Manggarai, nama Kamelus Deno diduga kuat juga pro tambang, mengingat selama menjadi wakil bupati Manggarai berpasangan dengan Christian Rotok, pasangan ini juga royal menerbitkan izin tambang.

Dan, hingga kini, Deno tidak pernah secara publik menyatakan mengambil sikap berbeda dengan Rotok terkait kebijakan tambang. (Yulianus Arrio/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini