Oleh: SUMARDI
Hiruk pikuk dan dinamika Pilkada di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sudah sangat terasa. Ini bisa dilihat dari intensitas tim sukses (timses) dalam mempromosikan jagoannya, baik itu melalui media online maupun media off line.
Tidak ada yang salah atas kreativitas timses mengenai metode dan cara mempromosikan kandidatnya. Yang tidak benar dalam hemat saya, adalah ketika timses fokus mencari kelemahan dan kesalahan kandidat rival politiknya. Bukan pada visi dan program yang akan ditawarkan kepada rakyat, yang nantinya dilakukan ketika kandidat yang didukunga berkuasa.
Kita tentu mengapresiasi kerja timses, misalnya dengan membuat grup di Facebook sebagai wadah untuk diskusi dan sharing, sekaligus media promosi kandidat. Yang meresahkan adalah justru banyaknya akun anonim yang tidak menunjukkan identitas dan wajah asli di profilnya.
Jika dilihat dari motif, pembuatan akun anonim adalah untuk mengorek, mencari-cari kesalahan rival politik. Menyerang dan mencerca kandidat lain meski tidak memiliki akurasi data yang cukup. Cara-cara seperti ini justru mencederai proses demokratisasi yang kini sedang dibangun di Mabar.
Timses sebenarnya adalah representasi atas ide dan pemikiran kandidat. Kemampuan untuk merekonstruksi kembali ide dan pemikiran kandidat mutlak dimiliki timses. Kegagalan kadangkala muncul dari ulah timses yang gagal dalam mengemas ide dan gagasan kepada khalayak.
Sebaik apapun visi dan program kandidat, kalau tidak ada komunikator yang baik dalam menyampaikannya kepada publik juga akan sia-sia.
Sebaliknya, visi dan program yang sederhana akan menuai simpati publik jika dikomunikasikan dengan menarik dan apik.
Dengan tidak ofensif dan tendensius terhadap lawan, tapi tetap fokus pada visi dan program kandidat. Kemenangan kadang lahir dari ide-ide sederhana, namun dikemas dengan bahasa-ahasa sederhana, tidak menyinggung dan menyerang lawan politik.
Karena, tugas utama timses sebetulnya adalah bagaimana meyakinkan, menggiring dan mengarahkan pemilih, dengan tawaran visi dan program agar pemilih jatuh hati dengan jagoannya.
Penulis adalah Ketua DPD PKS Manggarai Barat
