GMNI Manggarai Demo, Dorong Polisi Tindak Lanjuti Laporan Marsel Ahang

Ruteng, Floresa.co – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai menggelar aksi damai ke kantor Polres Manggarai di Ruteng, hari ini Senin (25/5/2015).

Mereka mendesak polisi menindaklanjuti laporan Marsel Ahang terkait  dugaan dana siluman di DPRD Manggarai.

Kasus ini menyeret nama Wakil Ketua DPRD Manggarai, Simprosa Rianasari Gandut.

Dalam surat laporan polisi yang salinannya diterima Floresa.co pekan lalu, Ahang meminta agar polisi melakukan Pulbaket dan penyelidikan atas dugaan pengerjaan proyek yang dilakukan Gandut.

Surat itu ditandatangani langsung oleh Marsel dan ditujukan kepada Kapolres Manggarai.

“Saya memohon agar polisi bisa melakukan penyelidikan terhadap anggota DPRD Simprosa Gandut,dia menitipkan sejumlah paket proyek di beberapa SKPD terutama Dinas PU,” katanya.

Selain itu, dalam isi lanjutan surat tersebut, Ahang menjelaskan wakil ketua DPRD tersebut juga menggunakan perusahaan dari suaminya dalam kegiatan tersebut.

Hal lain yang ditulis Ahang, yaitu, Simprosa Gandut juga diduga bekerja sama dengan sekretaris dinas PU Kristo Darmanto dengan cara menjual beli paket proyek tahun anggaran 2015.

“Periksa juga sekretaris dinas PU Kristo Darmanto diduga ada indikasi jual beli proyek,”katanya.

Dia berharap agar polisi bisa menindaklanjuti laporan ini sebab jika dibiarkan maka citra lembaga DPRD Manggarai bisa dirusak di mata masyarakat dan fungsi DPR tidak bisa berjalan dengan baik.

“Dewan mau kontrol apalagi kalo kerja proyek dengan dana APBD,”ujarnya.

Akibat laporan ini, Ahang ditantang oleh pihak Gandur, yang mengajukan somasi terhadap Ahang.

Melalui pengacaranya, Erlan Yusran dan Toding Manggasa, Gandut membantah semua tudingan Ahang.

Namun, Ahang menegaskan, tidak akan mundur terkait laporannya ke Kepolisian Resort Manggarai soal dugaan adanya penitipan sejumlah paket proyek oleh rekannya Simprosa Rianasari Gandut.

“Saya tidak akan gentar dan takut. Silakan dia somasi, itu haknya dia,” ujar Ahang.

Aksi GMNI hari merupakan bentuk upaya mendorong polisi untuk segera merespon laporan Ahang.

Aksi GMNI yang dimulai pagi tadi, mendapat beragam ungkapan apresiasi dari public.

Di grup Facebook “Pemimpin Manggarai Masa Depan,” pujian terhadap GMNI yang memberi respon pada kasus ini mengalir.

“ Dukung adik-adik GMNI kawal terus kasus ini jangan dibiarkan untuk dipetieskan,kita masyarakat kecil boleh menderita yang pejabat malah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya. Bagaimana manggarai mau maju….jeruk makan jeruk….” tulis Agustinus Hari Taking, mengomentari foto aksi GMNI yang diunggah Erickson Obot Erickson‎.

Merespon Agustinus, Janggat Yance menulis, bung Agustinus Hari Taking ; ite benar kasus ini perlu dikawal terus; parlemen jalanan harus mewaspadai raibnya kasus ini hal serupa pernah terjadi kala itu GMNI DAN PMKRI gandeng turun jalan juga seputar warga terhormat itu ; kala itu hemat saya kasusnya sangat terang benderang tapi luar biasa penyidik larut dalam lapuknya waktu sambil berdoa kpd lucifer agar masyarakat lupa dan amnesianya rakyat harus menjadi bahan renungan adik2 gmni ; hanya satu kata hidup marsel ahang.”

Facebooker lain, Rofinus Ngabut E berharap, semoga semuanya terang-benderang, yang nyata dan di balik yang nyata itu.”

Edi Danggur, advokat dan dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Jakarta juga ikut memberi respon.

“Kehadiran “orang2 aneh” atau manusia langka spt Marsel Ahang di DPRD menimbulkan selera dan optimisme baru bhw ternyata ada sesuatu yg baik bisa keluar jg dr lembaga dewan itu,” tulis Edi.

Sementara itu, menurut Wilem Kulas, apa yang dilakukan Marsel layak didukung.

“Kalau mau mengalahkan pendekar tdak bisa datng dari perguruan laen,, harus datang dari dalam pergururuan yang sama,,pa marsel,sy yakin kraeng belum buka semua jurus,pasti ada jurus yang ampuh untuk mematikan nanti,” tulisnya. (Ari D/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini