Provinsi NTT berada di Posisi 7 dalam Indeks Integritas UN SMA 2015

Floresa.co – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati posisi (7) dalam indeks integritas Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat tahun 2015.

Seperti yang diberitakan Tempo.co, Sabtu, (16/5/2015), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan merilis indeks integritas untuk Ujian Nasional tingkat SMA dan sederajat tahun 2015.

“Ada tujuh daerah terbaik yang memiliki indeks integitas tinggi. Artinya nilai kecurangan di tujuh daerah itu di bawah 20 persen,” kata Anies di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumat 15 Mei 2015.

Provinsi NTT berada di bawah 6 Provinsi lainnya, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti UN tahun lalu, tetap berada di posisi teratas. UN tahun ini, di Daerah Istimewa Yogyakarta hanya ada satu sekolah yang terindikasi melakukan kecurangan. Lalu diikuti oleh Bangka Belitung, Kalimantan Utara, kemudian Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan urutan ketujuh adalah NTT.

Kecurangan di daerah Yogyakarta dan Bangka Belitung hanya ada kurang dari 10 persen saja. Sedangkan tingkat kecurangan di Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur ada di kolom antara 10-20 persen. Sementara 27 provinsi lainnya memiliki indeks integritas di atas 20 persen hingga maksimal di atas 80 persen.

Anies akan mengirimkan data itu kepada Gubernur, Bupati atau Wali Kota, serta kepala sekolah. Data ini pun sudah diberikan kepada universitas sebagai pertimbangan masuk atau tidaknya peserta ujian masuk perguruan tinggi negeri yang sudah diumumkan beberapa hari lalu.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Nizam menjelaskan ada beberapa cara yang dilihat untuk menentukan indeks integritas itu. “Pertama, dilihat dari keseragaman pola jawaban dan keseragaman nilai dalam satu sekolah,” kata Nizam.

Kedua melihat indikasi kecurangan yang dilakukan antar siswa. “Lalu kami klasifikasi sekolah yang ada indikasi kecurangannya dan yang tidak,” kata Nizam. (ARJ/Ario Jempau/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini