Ruteng, Floresa.co – Wakil Bupati Manggarai, Kamelus Deno diisukan memiliki saham di sebuah perusahaan tambang yang beroperasi di Kecamatan Reok, wilayah pantai utara Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Isu itu mengemuka di Grup Facebook “Pemimpin Manggarai Masa Depan,” yang ditulis pemilik akun bernama Welengkuana Natalius.
“Berita terbaru, dugaan Kamelus Deno punya saham di Perusahan tambang di Reo,,, bahaya ini kalau benar terjadi, sya mengingatkan kepada kita semua agar mendesak Pemerintah melalui pihak terkait untuk menelusuri hal ini dan tidak salah kalau Izin usaha pertambangan di Manggarai tetap di perpanjang. Wahai Kaum Muda di manggarai telusuri hal ini, ditangan kalianlah nasib masyarakat kecil di Manggarai bersandar,” demikian isi lengkap informasi itu.
Terkait kebenaran isu itu, Deno yang dihubungi Floresa.co, Senin petang (11/5/2015), membantah keras. Ia pun berjanji mencari tahu pihak yang menebar isu tersebut dan menyatakan akan menempuh jalur hukum.
“Itu fitnah luar biasa. Saya mau proses hukum itu orang,” katanya tegas.
Pantauan Floresa.co, postingan Welengkuanan pada Kamis 7 Mei, pukul 16.03 itu memang memancing komentar anggota grup yang saat ini telah memiliki 11.011 anggota.
Deno menegaskan, selama 10 tahun menjabat sebagai wakil bupati Manggarai, ia sudah menyampaikan laporan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan tersebut, kata dia, bisa diverifikasi semua orang.
“Saya bukan tipe manusia hedonis yang mengagungkan harta. Saya anak petani yang bangga karena kerahiman Tuhan bisa menyelesaikan pendidikan doktor, pulang ke Manggarai demi kesejahteraan, kemakmuran dan perubahan Manggarai. Itu kebanggan saya, bukan harta,” ujarnya.
Deno menantang orang yang menyebar isu itu untuk membuktikan tudingannya.
“Saya kasih hadiah Rp 10 juta itu orang kalau dia bisa tunjukan bukti tentang saham saya di perusahaan tambang,” ujarnya.
Deno mengatakan, isu di Facebook tersebut bagian dari kampnye hitam untuk mendiskreditkan dirinya yang saat ini maju sebagai calon bupati dalam Pilkada Manggarai. (Petrus D/ARL/Floresa)
