Warga Tengger Kawal Proses Hukum Kasus Pemukulan oleh Oknum Warga di Cancar

Ruteng, Floresa.co – Puluhan warga Tengger, Desa Nao, Kecamatan Satarmese Barat mendatangi Polres Manggarai, Sabtu (18/4/2014).

Kedatangan mereka untuk mengawal 3 warga Tengger yang dipukul warga di Cancar, Kecamatan Ruteng saat pesta sambut baru pada Minggu (12/4/2015) di Cara, Cancar.

Kasus itu sudah dilaporkan sebelumnya dan saat ini sedang ditangani Polres Manggarai.

Selain puluhan warga mengawal saat pemeriksaan lanjutan pada Sabtu, dikabarkan pula pada saat melaporkan kejadian tragis tersebut Minggu lalu, itu warga Tengger juga menghadirkan massa lebih dari 100 orang.

Kasus pemukulan 3 warga Tengger di Cara-Cancar dikabarkan saat mereka mengikuti pesta Sambut Baru.

Mereka diundang Paul Nangge, keluarga dari 3 warga tersebut untuk sama-sama mengambil bagian dalam acara penerimaan sakramen ekaristi Agama Katolik itu.

Namun saat hendak pulang ke kampung halaman mereka di Tengger, Pius Sudin dan dua orang anak-anaknya, masing-masing, Alen dan Romi dihadang warga Cancar dan langsung dipukul tanpa diketahui apa alasannya.

Kepada wartawan, Pius mengaku, sebelumnya ia datang dari Tengger sendirian. Namun, lantaran tak ada kendaraan pulang ia pun menelpon anaknya untuk menjemput di Cara-Cancar.

“Karena mereka (Alan dan Romi) lama datang, akhirnya saya pelan-pelan jalan kaki dari rumah pesta. Saya ketemu mereka dijalan yang tidak jauh dari rumah,” ungkapnya.

Pius menuturkan, usai bertemu dengan kedua anaknya di jalan, ia baru ingat bahwa helm yang dibawanya lupa di rumah pesta. Pius pun menyuruh kedua anaknya untuk mengambil helm di rumah pesta.

Namun, tak jauh dari tempat Pius berdiri, kata dia, tiba-tiba ia melihat kerumunan warga. Pius pun langsung mengecek di tempat kerumunan itu dan melihat kedua anaknya di seret lalu di pukul oleh orang yang ia tidak kenal.

Melihat anaknya dipukul, ia pun menerobos kerumunan warga dan berusaha melerai. Namun, tuturnya, ia malah mendapatkan pukulan juga dari orang yang tak ia kenal tersebut.

“Kami tidak tau apa masalahnya. Usai dipukul saya langsung jatuh pingsan,” kata Pius.

Kasus pemukulan tersebut menyebabkan ketiga warga Tengger tersebut mengalami memar di wajah hingga luka di bagian alis mata.

Terpisah, AKP Yuda Wiranegara, Kasat Reskrim Polres Manggarai mengaku, pihaknya masih mencari tahu identitas pelaku.

Sebab, saat kejadian, korban pemukulan tersebut tidak mengetahui dengan jelas identitas pelaku.

“Kami sudah kordinasi dengan bintara penghubung dan Lurah Cancar untuk sama-sama mencari pelaku tersebut,” kata Yuda. (Ardy Abba/ARL/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini