Peta Persaingan Pilkada Manggarai

Floresa.co – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tinggal beberapa bulan lagi.

Gema event lima tahunan ini pun kian terasa, hingga ke seluruh pelosok daerah itu.

Pada Desember mendatang, pemilih akan mendatangi bilik-bilik suara. Itu saat yang menentukan: memilih pemimpin baru, menggantikan Bupati Christian Rotok dan Wakil Bupati Kamelus Deno, yang sudah dua periode memimpin Manggarai.

Pilkada tahun ini, tampaknya akan diwarnai persaingan sengit. Ini tidak hanya karena banyaknya calon yang maju, tetapi karena rivalitas di antara para pendukung yang kian terasa.

Hingga bulan ini, beberapa nama yang disebut-sebut akan maju, sudah melakukan lobi-lobi politik ke sejumlah partai.

Di antara nama-nama itu, terdapat sejumlah figur lama, yang pernah bertarung di Pilkada sebelumnya.

Selain Deno, yang kini sedang berusaha mengisi kursi yang bakal dilepas Rotok, juga ada Viktor Slamet, yang ikut Pilkada untuk ketiga kalinya. Juga ada Heribertus GL Nabit, yang maju untuk yang kedua kali.

Saat ini, sebagian besar kandidat sudah memilih pasangan, antara lain, Deno berpasangan dengan Viktor Madur (Deno-Madur), Viktor Slamet dan Silvester Baeng (Viktor-Baeng), Heribertus Nabit dan Adol Gabur (Heri-Adol), Marsel Sudirman dan Fransiskus Bustan (Mesra), Maksi Ngkeros dan Stefanus Pelor (Master), Philipus Mantur dan Ardianus Suardi (Pilar), Yohanes Halut dan Stefanus Aco (Jos), dan Donatus Jelatu dan Ansel Odi (Doa).

Selain itu, terdapat nama bakal calon bupati lain yang hingga kini belum menentukan pasangan. Mereka antara lain, Didimus Soe, Todi Wajong, Florianus SP Sangsun dan Sebastian Salang.

Merebut Wilayah

Sudah jamak terjadi bahwa dalam kontestasi Pilkada, merebut dukungan dari wilayah asal dan tempat-tempat tertentu di mana setiap kandidat bertugas atau pernah tinggal dalam jangka waktu tertentu adalah hal penting.

Di Manggarai, hal ini, tampaknya akan sengit, mengingat, banyak kandidat berasal dari daerah pemilihan (dapil) yang sama.

Logikanya, semakin banyak calon yang maju dari dapil yang sama, maka suara akan terpecah. Peluang kemenangan pun sangat kecil jika banyak calon datang dari daerah yang sama.

Jika dilihat dari konteks perebutan wilayah, maka dipastikan  akan terjadi pertarungan sengit di Dapil III (Kecamatan Satarmese dan Kecamatan Satarmese Barat). Wilayah di Manggarai bagian selatan itu akan direbut oleh lima orang bakal calon bupati, yakni Heribertus GL Nabit, Viktor Slamet, Marsel Sudirman, Philipus Mantur dan Todi Wajong.

Nabit adalah orang  Todo- Satarmese Barat, yang lahir dan besar di Ruteng. Begitupun Slamet. Sementara Sudirman, juga orang Satarmese, namun lahir dan besar di Kecamatan Lelak. Sementara Mantur berasal dari Satarmese Barat. Todi Wajong, yang selama ini tinggal di Surabaya, juga dari Satarmese.

Demikian juga di Dapil II (Kecamatan Langke Rembong).  Ada enam orang bakal calon dari Dapil II ini.  Empat orang adalah calon bupati dan dua orang calon wakil bupati. Calon bupati adalah Maksi Ngkeros, Florianus Sp Sangsun, Yohanes Halut dan Donatus Jelatu. Sedangkan, calon wakil adalah Silvester Baeng dan Viktor Madur.

Di Dapil IV (Kecamatan Cibal, Cibal Barat, Reok dan Reok Barat) juga tak kalah kompetitif. Di Dapil IV ini terdapat tiga bakal calon bupati dan tiga bakal calon wakil bupati. Calon bupati adalah Deno Kamelus dari Kecamatan Cibal,Sebastian Salang dari Kecamatan Cibal Barat serta Didimus Soe dari Kecamatan Reok. Sementara calon wakil adalah dan Anselmus Odi yang berasal dari Reok Barat,  Frans Bustan yang berasal dari Kecamatan Cibal  dan Stefanus Aco dari Reok,

Lalu, di Dapil I (Kecamatan Ruteng dan Lelak) terdapat dua calon wakil bupati, yaitu Adol Gabur dan Stefanus Pelor.  Bila dilihat dari tempat kelahiran, Marsel Sudirman juga masuk di Dapil ini.

Selanjutnya, dari Dapil V (Kecamatan Wae Ri,i dan Rahong Utara), hanya satu bakal calon wakil bupati, yaitu Adrianus Suardi yang berasal dari Kampung Ranggi.

Tentu saja, wilayah asal mereka bukan satu-satunya penentu, tetapi juga ada faktor lain, seperti  asal orangtua mereka, asal istri, dan juga hubungan lainnya yang mempengaruhi elektabilitas calon.

Lobi ke Partai Politik

Di sisi lain, para bakal calon saat ini hiruk-pikuk memikirkan partai sebagai kendaraan politik untuk menghantar mereka sebagai calon yang diusung. Di DPRD Manggarai terdapat 35 kursi dari 11 partai politik.

Bedasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, para bakal calon bupati dan wakil bupati minimal diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik yang menguasai 20% kursi di DPRD. Dalam konteks Manggarai mnimal harus didukung oleh partai atau gabungan partai yang memiliki minimal tujuh kursi di DPRD.

Dari hasil rekapitulasi penghitungan suara Pileg tahun lalu, maka perolehan kursi untuk masing-masing partai cukup merata yaitu Partai Gerindra memperoleh lima kursi, PDI-P juga lima kursi dan  Golkar, PAN, Demokrat, serta Nasdem memperoleh empat kursi. Kemudian, Hanura tiga kursi, PKPI dan PKB memperleh dua kursi,  dan  PKS  dan PBB masing-masing satu kursi.

Kekuatan perolehan suara tiap-tiap Dapil tentu tidak dianggap sebelah mata oleh para bakal calon. Meskipun di sisi lain, preferensi politik pemilih saat Pilkada nanti  bisa saja berubah dibandingkan saat pemilihan legislatif lalu.

Sebaran perolehan suara Partai Gerindra pada Pileg 2014 lalu yaitu Dapil I: 1.094, Dapil II: 1.221, Dapil III: 882, Dapil IV: 1.521 dan Dapil V: 708.  Untuk PDIP, rinciannya, Dapil I: 844, Dapil II: 1.484, Dapil III: 865, Dapil IV: 1.133, dan Dapil V: 989.

Sementara itu, Partai Golkar antara lain, Dapil I: 1.069, Dapil II: 1.627, Dapil III: 941, Dapil IV: 1.242. Demokrat Demokrat yang mendapat 4 kursi juga, antara lain, Dapil II: 2.314, Dapil III: 1.236, Dapil IV: 751, dan Dapil V: 973.

Empat kursi lainnya yaitu Partai NasDem, yang mana persebarannya, antara lain, Dapil I: 871, Dapil II: 1.287, Dapil III: 970, dan Dapil V: 1.421. Partai PAN, Dapil II: 834, Dapil III: 808, Dapil IV: 1.413, dan Dapil V: 1.137.

Selain itu, partai Hanura yang hanya mendapatkan 3 kursi dengan persebaran suaranya, antara lain, Dapil III: 785, di Dapil II: hampir seribuan suara, dan Dapil IV: 991,

PKB hanya dua kursi yaitu dari Dapil IV: 846 dan Dapil V: 741 suara.

PKPI hanya dua kursi juga yang mana persebaran suaranya yaitu, Dapil I: 1.381 dan Dapil IV: 753.

Sementara PKS hanya ada di Dapil I yaitu dengan perolehan suara: 809 dan PBB hanya ada di Dapil III yaitu dengan perolehan 1.006 suara. (ARL/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini